Dia terlihat tak senang, dengan apa yang terjadi hari ini. Sejak tadi dia terus bertanya-tanya akan hal yang masih abu-abu baginya. Rasanya seperti ada panah yang berusaha mendekat tapi tidak terlihat sama sekali keberadaannya. Kedua sayapnya terus bergerak menembus hujan salju yang tidak berhenti sejak pagi tadi.
Ah.. benar hari sudah mulai tengah hari, dan apa yang dia dengar pagi tadi sudah melekat di dalam pikirannya tanpa bisa pergi begitu saja. Seperti itu adalah bagian dari ingatannya atau mungkin ketakutannya. Tak lama dia bisa melihatnya, istana dewa dan dewi yang megah dan mewah itu.
Tanpa perlu waktu yang lama dia akhirnya bisa masuk dan langsung berlari menemui seseorang yang sejak tadi dia pikirkan. Dia yang sudah membantunya membuat dilna sedikit takut akan kenyataan, akankah dia siap mendengar kenyataan itu. Akankah dia siap jika dia harus berusaha lagi untuk bisa merubah kenyataan itu.