Capítulo 155: 155. Kesedihan Nicholas.

" Aku bahagia bisa menikah denganmu, aku tidak akan menyesal seandainya nyawaku hanya tinggal saat ini saja , karena aku sudah menjadi milikmu aku sudah menjadi istrimu"karena Nagita dengan nafas tersenggal-senggal, Nicholas memeluk tubuh istrinya sambil menangis, ya benar-benar takut kehilangan istrinya dan benar saja setelah mengucapkan kata-kata tersebut tubuh Nagita mengalami kejang dan menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukan suaminya Nicholas menjerit sambil menangis.

"Nanaaaaaa.... nana ... bagun Na.. bangun... Aaaaaahhh siapapun yang sudah menembak Istriku maka dia akan mati di tanganku." teriak Nicholas . ibu Nagita yang duduk di depan bersama dengan suami yang ikut menangis ia bahkan tidak percaya Putrinya sudah tiada.