Dia tersenyum sangat anggun dan cantik. "Gue kira lu di sini bareng Satria."
Pintu lift terbuka dan kami masuk. Aku menekan angka tujuh belas, letak kamarku berada.
"Eh, lu tinggal di lantai 17?" tanya Alexis. Saat itu juga aku tahu dia berada di lantai yang sama denganku. Kebetulan macam apa ini? "Kamar nomor berapa?"
"532." Aku berharap nomor kamarnya jauh dari kamarku.
"Aku nomor 540. Masih satu lantai, kalau mau makan malam ajak-ajak dong. Gue males makan malam di luar sendirian."
"Gue jarang makan malam di luar sih, paling minta jasa room servis untuk mengantarkan makanan ke kamar. Capek ah bolak
balik."
Alexis tertawa, entah apa yang lucu dari perkataanku. "Gue lupa kalau lu di sini kerja. Eh by the way, lu udah berapa lama menikah dengan si tam- maksud gue Satria?"