"Syukurlah kalau itu tidak membahayakan janin anda, sekarang sebaiknya anda beristirahat dulu, biar saya yang menunggu barang-barang yang Nona Bika dan Tuan Aldrich beli datang, nanti akan saya letakkan di tempat yang seharusnya, kalau Nona kurang cocok, nanti bisa saya pindahkan sesuai selera anda." Alice menganggukkan kepalanya mendengar apa yang di katakan oleh Ziyad, dia segera menuju ke dalam kamarnya dan berbaring, tidak berapa lama, Alice sudah tertidur pulas. Saatnya bagi Ziyad untuk ikut berbaring dan memeluk istrinya, dia juga sangat merindukan bayinya meski semalam dia baru saja menengoknya.
Ziyad menaiki tempat tidur dan segera berbaring di samping istrinya, dia membelai perut Alice yang sudah terlihat membesar. Alice sendiri sangat nyaman saat Ziyad memperlakukannya seperti itu. Dia akan bermimpi bertemu dengan Ziyad, suaminya saat dia menerima sentuhan Ziyad. Bagaimana pun ikatan bathin mereka sangat kuat, hanya sayangnya, keegoisan masing-masing mengalahkan segalanya.