Baixar aplicativo
4.66% Zayn,Si Jenius Tampan / Chapter 16: Seattle,Amerika Serikat 2

Capítulo 16: Seattle,Amerika Serikat 2

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih lima belas-tujuh belas jam diatas pesawat,mereka berdua akhirnya sampai di bandara,saat mereka turun,mereka sudah dijemput oleh perwakilan dari kantor Microsoft yang bertugas menjemput para siswa dan mahasiswa yang mengikuti kompetisi,setelah bertemu,mereka langsung dibawa ke hotel yang sudah dipersiapkan untuk para peserta kompetisi.

Zayn dan Arunika berada dilantai yang sama,kamar mereka pun bersebelahan,mereka juga satu lantai dengan para peserta kompetisi dari beberapa universitas yang berasal dari mesir.

"Kak Zayn,Aku beristirahat dulu,kita akan bertemu lagi saat sarapan besok pagi.Bye.."Arunika terlihat sangat lelah,begitu juga dengan Zayn,lalu keduanya berpisah untuk beristirahat,setelah kedatangan mereka,panitia memberikan waktu untuk beristirahat selama satu hari,barulah lusa kompetisi akan dimulai.

Zayn berjalan kekamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci muka,lalu dia juga berganti baju dengan baju rumahan yang lebih nyaman dipakai saat tidur,setelah itu,dia langsung melemparkan dirinya keatas kasur yang sangat empuk,saat terbangun dan melihat jam di ponselnya,matanya terbelalak,dia kesiangan,saat ini sudah pukul sepuluh pagi,itu artinya dia melewatkan sholat subuh dan juga melewatkan sarapannya,saat dia meihat ponselnya,ada banyak sekali panggilan dari Arunika,bahkan saat ini,ponselnya kembali berbunyi dan dengan pemanggil yang masih sama yaitu Arunika.

"Assalamu'alaikum Arunika,maaf aku terlambat,apakah kau sudah sarapan?"Zayn menanyakan kepada arunika apakah dia sudah sarapan atau belum,dan ternyata seperti dugaannya,gadis itu menunggunya,jadi sampai saat ini dia juga belum memakan apapun.

"Kak Zayn,cepat buka pintunya,aku membawakan makanan untukmu,aku memintanya dari panitia tadi,jadi sekarang kita harus makan dulu."setelah Arunika menutup panggilannya,Zayn segera berlari kepintu dan membukanya,dibalik pintu,sudah ada seorang gadis dengan wajah sangat buruk,dia kemudian langsung masuk tanpa menunggu Zayn mempersilahkannya masuk,Arunika kemudian berjalan ke pantry untuk mengambil alat makan,dan juga membuatkan teh hangat untuk Zayn,keduanya lalu sarapan bersama dengan saling diam,Arunika dan Zayn sama-sama kelaparan,jadi keduanya segera menghabiskan sarapannya dengan hitungan detik,saat melihat diri mereka masing-masing terlihat sangat konyol,keduanya pun tertawa terbahak-bahak.

"Arunika,maafkan kakak ya,kakak benar-benar capek sekali,sampai -sampai kakak kesiangan,lagi pula kenapa juga kau tidak sarapan duluan?kalau kamu sampai pingsan bagaimana?"Zayn mengusap kepala Arunika dengan lembut,ada sedikit kehangatan yang menjalar didada gadis itu,apalagi dia sudah tahu kalau Zayn sebenarnya telah dijodohkan dengannya.

"Jadi,sebenarnya aku akan sarapan lebih dulu,tetapi sebelum itu aku minta dibungkuskan untuk kakak,panitia tidak mengijinkan,jadi aku tidak jadi sarapan,aku mengancam mereka akan melaporkan kepada panitia,dan akhirnya aku boleh membungkus dua untuk kita."Arunika tersenyum bangga dengan kepintaran otaknya.

"Gadis kecil yang nakal,."Zayn tersenyum,keduanya kini makan bersama,lalu setelah berbincang sebentar,Arunika mohon pamit akan kembali kedalam kamarnya,dia berpesan pada Zayn,agar jangan terlambat lagi saat makan siang,karena mereka akan kehilangan kesempatan memperoleh makanan,dan terpaksa harus mengeluarkan uang pribadi jika ingin makan,tetapi sebenarnya itu tidak menjadi masalah untuk Zayn,uang yang mereka hasilkan selama ini lebih dari cukup.

"Oke sayang,,kalau begitu,satu jam sebelum makan siang kamu datang ya,klau perlu bantu ku siapkan baju ganti untuk acara nanti..hehehe..."Zayn terkekeh melihat ekspresi Arunika,Gadis itu kemudian keluar dari kamar Zayn dan segera kembali kedalam kamarnya sendiri,dia tentu saja mencak-mencak sendiri.

"Emang dikira dia itu suamiku apa?main suruh -suruh aja."Arunika kemudian melemparkan tubuh mungilnya keatas kasur yang besar dan empuk,tak lama kemudian dia pun terlelap,karena memang badannya terasa sangat capek.

"Arunika terbangun saat jam menunjukkan pukul satu,dia sekarang yang terlambat,dia melihat ponselnya banyak sekali panggilan dari Zayn juga papanya,lalu dia segera berlari kekamar mandi dan berwudhu,kemudian melaksanakan sholat Dzuhur,lalu setelah itu dia segera mandi dan berganti baju,dia kemudian segera keluar dari kamarnya dan akan memanggil Zayn,tetapi dia menabrak seseorang didepan pintu,Zayn sudah menunggunya disana dengan wajah yang sudah bosan.

"Nona,kau mau membalas dendam padaku,hemmm?"Zayn menggelengkan kepalanya dan kemudian menarik tangan Arunika,kemudian keduanya keluar dari hotel,Zayn mengajak Arunika memakan masakan indonesia,entahlah,dia sedang sangat merindukan negara kelahirannya.

"Maafkan aku kak,aku tidak bermaksud seperti itu,aku benar-benar kesiangan tadi,badanku terasa lelah sekali,setelah ini aku akan langsung tidur,sebaiknya kita membeli makanan sekarang saja untuk nanti malam,jadi kita tidak perlu keluar dari kamar hotel,aku akan menggunakan waktuku untuk beristirahat,karena besok kompetisi pertama akan segera dimulai."Arunika menyantap dengan lahap soto daging sapi yang dia pesan,sedangkan Zayn memesan nasi rames,dia senang makan dengan berbagai lauk pauk seperti itu.

"Kak,kamu mau membungkus apa untuk makan malam nanti?"Arunika menanyai Zayn,sedangkan dia sudah membungkus nasi padang dengan sayur yang dipisah.

"Kakak tidak mau apa-apa,kakak sepertinya sudah sangat keyang,sedangkan dikamar sudah disediakan berbagai minuman,nanti paling kakak hanya akan membuat kopi saja."Arunika pun mengangguk,dia kemudian membayar makan siangnya dan makanan yang dia bungkus,tanpa sepengetahuan Zayn,Arunika membeli sebungkus nasi putih dan telur mentah juga ayam goreng,untuk jaga-jaga siapa tahu Zayn berubah pikiran nanti.

"Ayo kak kita kembali,kita harus mempersiapkan diri,setelah semuanya selesai baru kita akan berjalan-jalan disini."Arunika menggandeng tangan Zayn,hal ini adalah kebiasaan yang dilkukannya saat bersama papanya,saat dia menyadari,dia segera melepaskannya,Zayn pun tersenyum menggoda gadis itu.

"Kenapa dilepas,bukankah lebih aman kalau kita bergandengan tangan,lagi pula aku yang bertanggung jawab terhadapmu saat disini,kau sudah kuanggap seperti adikku sendiri sayang,jadi jangan sungkan.

"Deg!!!"jantung Arunika sepertinya serasa berhenti saat mendengar Zayn hanaya menganggapnya sebagai seorang adik,Zayn sendiri enggan mengakui perasaannya,dia takut Arunika menolaknya,jadi keduanya sama-sama salah paham dengan perasaan mereka masing-masing,akhirnya dengan hati yang kecewa,Arunika dan Zayn kembali kedalam kamar mereka masing-masing,keduanya sama -sama sibuk dengan pikiran mereka,mereka saling diam hingga mereka sampai didepan kamar hotel mereka.

"Arunika,kakak kembali dulu ya,jaga dirimu baik-bik,telepon lah papamu,dia sangat khawatir kerena ponselmu tidak bisa dihubungi tadi,jadi jangan lupa ya!"Zayn tersenyum dan pergi,dia menghilang didalam kamar sebelah.Arunika pun segera masuk dan menelepon papanya,setelah selesai,dia kemudian pergi tidur.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C16
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login