"Daniel!!" Teriak Jihyo marah
Daniel langsung menoleh ke arah suara tersebut dan Daniel terkejut
"Ji- jihyo?! Ini bukan seperti yang kamu bayangkan" Daniel langsung menghampiri Jihyo dan memohon untuk beri dia kesempatan untuk menjelaskan semuanya
Jihyo menepis tangan Daniel meninggalkannya dan berjalan menuju perempuan yang tadi sedang bermesraan oleh Daniel, Jihyo belum pernah melihat anak itu mungkin anak baru
Plakk!!
Jihyo menamparnya. Jihyo tidak bodoh, dia melihat sendiri bagaimana perempuan itu terus bergelantung pada Daniel yang sudah jelas menolaknya mentah mentah. Lagipula jika Jihyo bodoh dia percaya pada Daniel, karena Daniel tidak mungkin akan seperti itu.
Anak baru yang ditampar itu langsung menatap Jihyo dengan buliran yang akan tumpah dari matanya "kau..." Suaranya gemetar
"Masih berani?? Jeon. So. Mi. ??"
Dulu saat SD Somi adalah ketua geng per-bully-an dan korbannya adalah Jihyo yang sekelas dengannya. Sedari kelas 1 SD Jihyo sudah dibully, 3 tahun Jihyo dibully. Mengapa bukan 6 tahun??
Karena berkat ayahnya Jihyo, Somi menjadi tunduk dan mulai saat itu Somi lah yang takut kepada Jihyo, meski Jihyo sudah membuat takut Somi bukan berarti ia menjadi jagoan.
Saat SMP Somi membunuh ibu Jihyo dan itu yang membuat Jihyo benci setengah mati kepada Somi. Saat Jihyo mengetahui bahwa penyebab kematian ibunya adalah Somi, dia benar benar menggunakan fisik nya untuk berkelahi. Dan Somi berakhir dirumah sakit
Jihyo memang sangat mudah marah, tapi beda lagi jika yang membuatnya marah adalah kejadian seperti itu.
"Ji- jihyo??" Somi panik dan langsung kabur begitu saja
Jihyo langsung berjalan cepat kearah Daniel. Teman teman lain yang menonton ikut bubar ketika Jihyo berjalan melewati mereka.
"Ji--"
Jihyo langsung menarik Daniel pergi dari kerumunan orang orang itu.
Jihyo membawa Daniel ke perpustakaan
"Baca" Jihyo asal memberi buku kepada Daniel
Jihyo cemburu.
"Kenapa aku disuruh baca?"
Pertanyaan Jihyo bikin Daniel geram, tapi Jihyo tidak berani marah karena ini perpustakaan.
Disaat Jihyo marah ia pasti akan teriak dan salah satu cara Jihyo agar ia menjadi tidak mudah marah adalah selalu pergi ke perpustakaan, ia menantang dirinya sendiri.
Dan sekarang benar Jihyo tidak marah
Daniel terus menatap Jihyo yang sedang cemberut, bukannya merasa bersalah Daniel malah merasa gemas
Disaat Jihyo sedang dalam mode seperti ini rasanya Daniel sedang berhadapan langsung dengan bayi
Cup
Pipi Jihyo memerah. Itu hanya sebuah kecupan singkat
Mereka saling menatap satu sama lain dan semakin menghapus jarak mereka
Sekarang jarak mereka hanya 2cm
Dan...
BRAKK!!
Semua yang berada di perpustakaan kaget juga Jihyo dan Daniel
"Tidak sopan sekali" tegas pengawas perpustakaan
Ternyata itu Hana. Ya, ia tidak sengaja mendengar apa yang tadi di ucapkan teman sekelas nya. Dengan terburu buru dia langsung pergi ke perpustakaan. Dan duduk disamping Jihyo
"Jihyo! Kau gapapa??" Bisik Hanna
Sebenarnya bisikan itu bisa saja terdengar karena perpustakaan nya sangat hening, yang terdengar hanyalah lembaran kertas
"Ka- kamu kenapa?" Jihyo balik bertanya
"Ka- kau gapapa kan? Daniel! Kau!?" Itu hanya bisikan
"Sudah sudah, ini bukan salah dia"
"Tadi kudengar--"
"Kau ingin belajar atau gosip?? Sana temani suami mu, mengganggu saja" Jihyo mendorong Hana pergi dari tempat duduk itu
Benar Hana melihat Jaehyun sedang berdiri di ambang pintu perpustakaan. Dan berlari kecil kearah Jaehyun
"Ayo kekantin" Hana tersenyum sangat manis hingga membuat telinga Jaehyun sepenuhnya merah
"A--"
Grepp
"Aku boleh ikut??"
Jaehyun kaget dan langsung menepis tangannya hingga membuat perempuan itu melepas tangannya
"Mau apa lagi kau?!" Jihyo datang dengan Daniel disamping nya
Somi yang sadar ada Jihyo langsung lari dari hadapan mereka
"Dia Somi ya?" Tanya Hana pada Jihyo
"Iya, wanita br*ng*ek!"
"Cepat ayo makan! Sebelum aku menghabisi dia!" Jihyo jalan dengan menghentak hentakan kakinya ke kantin dan itu lucu
"Hahaha, Jihyo kau sudah besar tapi mengapa kau masih terlihat seperti bayi???? Jihyo tunggu aku!!" Hana menarik lengan Jaehyun dan Lucas diikuti dengan Daniel
"Jadi Jihyo bermusuhan dengan Somi?" batin Lucas