"Teo …"
"Ya?"
"Kau pernah berkata akan melindungi ku kan?"
"Itu benar, Nona Celica."
"Aku takut dengan Kekuatan ini … berkat dirimu juga Aku tidak takut lagi. Karena itu Teo, bisakah Aku percaya kalau Kau akan tetap melindungi ku?"
Teo mendekat lalu berlutut di samping Celica yang tengah berbaring. Ia mengepalkan tangan kanannya dan menaruhnya di dada kiri
"Saya sungguh-sungguh, Nona Celica. Apapun yang terjadi, Saya akan melindungi Anda. Karena, Saya adalah pengawal Anda, benar?" Teo tersenyum lembut kepadanya, Celica juga membalas senyumannya.
"Begitu … Syukurlah …"
***
Beberapa hari berlalu, Celica berlatih kembali untuk mengendalikan sihir di dalam tubuhnya. Gadis itu lebih serius daripada terakhir kali ia latihan, itu karena keputusan yang Celica buat pada saat itu.
"Nona Celica … kenapa?"
"Tidak apa-apa kan? Lagipula sudah kewajiban ku sebagai bangsawan untuk membela Kerajaan, Aku akan tetap pergi berperang."