Capítulo 213: Derita Put

Pagi menyambut dengan hangatnya sinar mentari yang membuat silau, dengan cahayanya yang menyelinap masuk melalui celah tirai yang menutupi jendela kamar Man. Membuat Man terjaga dan akhirnya memilih untuk bangun dan segera bersiap. Ia tidak melihat adanya Key di atas tempat tidur dan mendengar suara air dari arah kamar mandi, yang diyakini kalau Key sedang mandi.

Man beranjak untuk merapikan tempat tidur dan kemudian memilih seragam sekolahnya lebih dulu, sembari menunggu gilirannya masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak berselang lama, Key pun keluar dengan memperlihatkan tubuh atletisnya yang ia biarkan telanjang dada, dengan handuk yang hanya ia pakai untuk menutupi separuh tubuhnya saja.

Key tersenyum dan menghampiri Man.

"Segera mandi. Aku akan menunggumu di meja makan," ujar key, melepas handuk dan melemparkannya kepada Man. Ia membiarkan dirinya telanjang bulat di depan kekasihnya itu.