Jhony
*****
Aku bergerak malas diatas tempat tidur setelah pertempuran panas tadi malam. Aku dan temanku sama sama membawa 2 orang gadis muda yang cantik dan rupawan.
Kami menggelar pesta s** semalaman bahkan kami juga saling bertukar pasangan dan gila sungguh menggila.
Aku berpikir mungkin ini adalah kegilaan terakhirku karena saat mataku terbuka pagi ini .. aku membayangkan sosok gadis kampus itu.. Myura .. my Angel.
Aku merasa dia itu adalah jelmaan bidadari yang dikirim untukku karena kecantikkannya membius jiwa dan raga ini.
Ingin aku menculiknya dan segera menikahinya..siap untuk membuat komitmen hanya bersamanya seumur hidup.
Kurasa aku akan setia padanya jika pertemuan selanjutnya akan mencoba menjalin sebuah ikatan dan yang aku mau ikatan yang serius bukan main main.
ting tong..
"Siapa yang datang pagi ini.." gumamku malas dan terpaksa menggerakkan tubuh ini perlahan namun bel itu terus berbunyi .. sepertinya orang dibalik pintu itu tidak sabaran ingin bertemu denganku.
Berjalan cepat dan menggapai knop pintu lalu membukanya
"Lama sekali ..apa yang kau lakukan di dalam..apa salah satu dari mereka datang kembali"
Tanya temanku yang langsung masuk dan mencari cari sesuatu yang ternyata dompetnya tertinggal diatas sofa.
Aku masih berdiri dibalik pintu menunggu teman brengsekku ini cepat pergi agar aku bisa kembali bermalas malasan.
"Jika sudah..cepatlah pergi..aku masih mengantuk" tegasku padanya dan di pun cepat berlalu kalau tidak aku tak sungkan untuk menendangnya dari unitku.
Kaki ini kembali lemah untuk berjalan menuju kamar dan setelah tiba di depan ranjang, aku menjatuhkan diri segera dengan keadaan tertelungkup namun
ting tong
"What the hell..what' s more!" kesalku
Jangan sampai dia datang lagi karena inginku menembak kepalanya karena menggangguku pagi hari.
Aku pun bergegas tak ingin dipusingkan dengan bunyi bel yang terus menggema jika aku tidak membukanya.
Dan ternyata..surprise..ini pagi yang indah.. bidadariku berada tepat di depan mataku.
cantik dan bersinar.
"Ayo masuklah.."
"Sorry i'm disturb you.."
"Of course not dear..just come in"
Aku memaksanya untuk masuk tapi aku lupa..sampah plastik kondom bertebaran dimana mana dan aku segera mengemaskannya sebelum dia melihat karena aku pasti dituduh tidak akan setia.
"Maaf berantakkan..silahkan duduk.."
Dia memperhatikanku dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan wajah yang sedikit memerah.. oh astaga..aku lupa jika aku hanya menggunakan boxer.
"Hmm..aku ke kamar sebentar .. tunggu ya.. tunggu.."
Bergegas aku lari ke kamar ..membereskan tempat tidurku yang berantakkan dan sampah kondom juga berceceran.
Aku seperti sedang berolahraga di pagi hari membereskan semua ini. Setelah semua bersih ..aku membuka lemari mengambil kaos dan celana pendek.. but wait..
Bukannya aku selalu bangga jika memamerkan otot perutku di depan semua wanita lalu kenapa aku malu didepannya..harusnya aku langsung saja memeluk atau menciumnya..akhh..otakku..sabar Jhony sabar
.yang perlu aku tahu sekarang kenapa dia bisa tahu aku tinggal disini.
"Sorry..aku baru saja bangun jadi ya .. harap maklum jika berantakkan..aku tinggal sendiri"
"Sendiri?" tanyanya sambil melirik ke arah meja yang masih terdapat beberapa gelas disana lalu matanya melirik lagi ke bawah meja tepat disamping kakinya..ya tuhan .. aku ingin loncat dari gedung ini sekarang juga karena ada bra wanita disana .. sial..kenapa ada yang pulang tidak memakai bra.
"Eum..itu..kami..aku dengan temanku merayakan ulang tahun dan pacaranya memberikan surprise..yah..begitulah.." jelasku sambil garuk garuk kepala dan mengusap wajah beberapa kali berharap Myura tidak marah padaku dan tidak berpikiran negatif padaku..aku janji bahwa ini kegilaanku yang terakhir.
"Oh..begitu .. ku pikir kau juga .. "
"Ah..mau sarapan..kebetulan aku sangat lapar..aku buatkan ya..temani aku makan"
Aku langsung memotong omongannya..sebelum dia banyak bertanya ini dan itu. Tanpa disangka dia menyusulku ke dapur dan bertanya tentang makanan ini dan itu.
Ternyata dia juga vegetarian tidak memakan jenis daging dagingan dan juga telur. Tapi aku masih bisa memakan telur untuk menambah protein tubuh.
Sambil memasak omelete kami mengulas tentang makanan dan masakkan. Suasana ini terasa hangat..ada seseorang yang menemaniku ..makan bersama dan memasak bersama, mungkin jika kami menikah percintaan di dapur boleh dicoba sepertinya mengasyikkan daripada diatas ranjang..oh damn .. aku menginginkannya tapi..
Kenapa aku tidak mampu untuk merapatkan diri dan merayunya..tanganku sepertinya sungkan untuk menyentuh tubuhnya.
Senyum manis dibibirnya, tawa seksi yang mengundang banyak makna dan harum aroma tubuhnya menggodaku..menggoda hasrat ini untuk memeluknya tapi kenapa .. kenapa aku tidak berani melakukannya.
"Myura .. kenapa kau bisa tahu aku tinggal disini"
Dia tersenyum dan menjawab "Hati nuraniku menuntun jalanku padamu"
"Oh ya.. dan apakah itu menandakan bahwa aku dan kau bisa bersatu sesuai janjimu padaku"
Dia tersenyum lagi..manis sekali..indah..wajahnya sebening air yang murni dan suci.
"Apa yang membuatmu suka padaku .. aku rasa ada seseorang yang lebih mengharapkanmu daripada aku"
"Ya..banyak sekali wanita yang mengharapkan diriku tapi aku tidak suka wanita seperti itu. Wanita yang hanya mengandalkan hawa nafsu. Aku mau wanita yang abadi..menemaniku dengan setulus cinta"
"Berarti itu bukan aku .. karena aku tidak bisa membalas cintamu dengan tulus tapi jika kau mau..temanku bisa mencintaimu dengan tulus"
***
Obrolan kami tidak panjang tapi banyak maknanya. Aku hanya bisa menangkap dari omongannya bahwa dia tidak menyukaiku tapi dari tatapan matanya dia sangat menyukaiku.
Aneh..dan heran ..kenapa seperti itu, biasanya aku paling bisa menebak isi hati seorang wanita apalagi yang sering tersipu malu jika aku dekati lalu bagaimana dengan yang ini..aku tidak tahu.
"Kau pulang dengan siapa..dan apakah temanmu akan menjemputmu dibawah jika tidak aku bisa mengantarmu pulang"
"Tidak..terima kasih jaraknya tidak jauh aku bisa jalan kaki"
"Oh..really..kalau begitu aku akan main ke tempatmu..dimana alamatnya"
"Aku tanya temanku dulu..aku tidak berani memberitahu tanpa izin darinya"
Senyumnya membuatku gila..aku ingin mencicipi bibir itu..ingin sekali..tapi kenapa tubuh ini tak mampu bergerak mendekat.
Dia pamit pulang dan aku langsung menutup pintu tapi tak sampai berapa detik aku membuka pintu dan ingin mengantarnya sampai ke bawah tapi yang ada aku kaget dan terkejut karena tidak mungkin dia secepat itu berlalu..jarak lift dari tempatku lumayan jauh..harusnya dia masih berada di pertengahan jalan.
Atau dia turun dengan tangga darurat..tapi tidak mungkin seorang gadis dengan high heels akan sanggup menuruni 3 tangga per satu lantai sedangkan ini lantai 3..perlu 9 tangga yang harus dilewati.
Apa ini ilusi..apakah aku...hanya mimpi