Reihan tiba di rumah sakit tempat Arini dirawat. Reihan benar-benar kaget sekali dengan kabar Arini yang habis diserang Alena di rumah baru yang sudah dibeli Panji kemarin itu. Bukankah rumah tersebut sangat rahasia dan pasti aman dari Alena. Tapi ternyata Alena sudah mengendus keberadaan Arini itu.
Alhasil sekarang Arini harus terluka parah hingga dirujuk ke rumah sakit segala. Jujur Reihan hanya bisa memberikan dukungan kepada Panji agar sabar menghadapi kejadian yang barusan terjadi itu.
"Bro, yang sabar ya bro."Reihan ikut duduk disebelah Panji yang sedang lemas tak berdaya menunggu kabar Arini yang belum diketahuinya itu.
"Papah, mamah mana?"Arkana mendongak Panji yang sedang melamun itu.
"Papah. Hiksss."Arkana langsung menangis melihat ayahnya tidak merespon sama sekali.