"Ada apa ini."tiba-tiba ada Alena datang di tengah pertengkaran mereka. Arini dan Panji reflek melihat kearah Alena.
Arini tidak menduga sebelumnya kalau Panji tengah bersama Alena di restaurant itu. Kalau dia tahu tadi pasti tidak akan menemui Panji. Dia masih ingat kalau dulu Panji sangat mengkhawatirkan hati Alena jika sampai tahu masalahnya.
Sebelum Arini menemui Panji, memang Alena sedang makan bersama di restaurant tersebut. Tapi saat mau pulang, Alena pamit ke belekang sebentar. Tahu-tahu saat Alena balik ke tempatnya, malah ada tamu yang tidak diundang kehadirannya. Tamu itu adalah Arini.
Semenjak papahnya dipanggil dan dianggap Arini ayah, kebencian Alena pada Arini semakin bertambah. Dulu dia juga pernah membenci Arini karena terus mencari perhatian kepada Panji saat masih bekerja di rumah calon mertuanya itu. Bahkan baginya sudah tidak ada kata maaf untuk Arini.