Sejak kejadian di dalam café tadi, Arini terus menangis di dalam mobil. Faris yang menyetir mobil sampai tidak fokus. Faris juga bingung sebenarnya ada hubungan apa antara Arini dan laki-laki parubaya tadi. Sehingga sekarang Arini begitu merasa sedih sekali setelah dikasari laki-laki tadi.
"Arin, siapa laki-laki tadi?"tanya Faris sambil menyetir mobilnya. Tapi Arini tidak menjawabnya malah tetap menangis.
"Hiks…hiks…"tangis Arini masih terdengar. Bahkan buliran air mata Arini terus berjatuhan membasahi keningnya.
Faris tidak bisa apa-apa selain membiarkan Arini menangis. Mungkin Arini sekarang benar-benar sedih sekarang jadi dia tidak mau mengganggunya dulu. Arini sendiri juga mendengar pertanyaan Faris, tapi kali ini dia ingin menangis untuk meluapkan kesedihannya terhadap sang ayah.