Brakk!
Axel menutup pintu kamarnya dengan sangat kasar sebagai bentuk luapan emosinya yang belum surut setelah kebut-kebutan di jalan. Tak masalah hanya ada dia di dalam rumah besar bak istana ini. Lagi pula kamarnya juga berada di lantai dua.
Axel melangkan kakinya lebar mendekati ranjangnya sambil melepas jaketnya dengan tergesa-gesa. "Fuck!" umpat Axel keras sambil membantingnya di atas lantai dengan kasar. Tidak peduli dengan banyaknya uang yang akan terbuang sia-sia jika jaket mahalnya itu sampai rusak.
Axel meraih remot di atas meja nakas yang ada di samping ranjang, lalu menekan satu tombolnya dan suara house music langsung menggema memenuhi setiap sudut kamarnya yang kedap suara. Melempar remot itu asal di atas meja nakas.
Axel langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur dengan kasar hingga membuat tubuhnya memantul beberapa kali. Menghela nafas kasar dan berat serta frustasi. Axel mengusap-usap kasar wajahnya dengan kedua tangannya.
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!