Capítulo 183: Teror Kedua

"Kamu tahu apa yang lebih menakutkan daripada mencintai?" Hamzah tiba-tiba bertanya tentang hal seperti itu.

Aku berpikir sejenak.

"Jika misalnya seseorang mencintai, apakah ada resiko yang harus dia terima?"

"Tentu saja ada."

"Apa?" tanyanya.

"Terluka atau kehilangan." aku memberi senyuman kepada Hamzah. "Bagaimana?"

"Benar, sekali. Apa kamu pernah mengenal seorang pria selain Alif ketika sekolah?"

"Mengenal sih banyak, Hamzah. Tapi aku tak terlalu memberikan hati pada mereka. Yaa sewajarnya saja toh aku menganggap semua orang itu sama. Teman baik yang terkadang selalu membantu ketika aku tengah membutuhkan pertolongan."

"Kepada teman pria yang menyukaimu juga? Apa kamu memperlakukannya dengan hal yang sama?"

"Tentu, Hamzah. Aku tak ingin membuat orang terluka walau mungkin, dari sikapku ini telah membuat mereka terluka."

"Maksudmu Rein? Aku kurang mengerti." dia memandangku seperti benar-benar ingin mencari tahu.