"Apa perasaan kecewa bisa disembuhkan?" tanya Hamzah seperti ingin tahu sekali.
"Tergantung." jawabku, "tergantung setiap pribadi masing-masing. Ada yang sikapnya mudah melupakan kesalahan orang lain, ada pula yang memendamnya dalam hati karena terlalu kecewa. Tapi aku pernah bertemu dengan seseorang, dia pria yang baik dan tak pernah marah. Dia juga sering sekali dikecewakan dan responnya hanya diam. Aku kira dia akan tetap seperti itu. Tapi aku sadar bahwa setiap orang juga memiliki batasnya masing-masing. Dia terlalu lelah karena sering terluka, maka ketika terakhir kali ada yang membuatnya patah, dia sangat kecewa dan memendamnya dalam hati."
"Kriteria itu sepertinya berlaku untuk orang-orang yang terlalu baik, mungkin ya?"
"Iya, Hamzah."
"Eh. Memangnya jaman sekarang masih ada orang seperti itu?"
"Maksudmu?"
"Iya yang sikapnya penyabar, ketika dia dikecewakan dia memilih diam, seperti itu pokoknya. Masih ada?"
Andai kamu tahu.
Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.