Aula kampus terasa sepi saat liburan. Biasanya tempat itu selalu ramai oleh mahasiswa yang sedang istirahat. Ia masih ingat bagaimana para mahasiswi selalu memekik kegirangan apabila bertemu dengannya. Entah apa yang mereka suka darinya. Ketampanannya? Kekayaaannya? Atau fisiknya yang sempurna. Mereka tak pernah tahu ia hanyalah manusia setengah iblis. Siapapun yang dekat dengannya berarti dekat dengan kematiannya.
Dirabanya bangku kosong tempat Elena berdiri. Disitulah mereka pertama kali bertemu. Dan ia juga masih ingat ditaman itulah Elena jatuh. Dihelanya nafas. Hatinya merasa hampa. Dan tambah perih ketika harus berhadapan dengan tubuh gadis yang dicintainya sudah dikuasai iblis. Ia tidak akan pernah memaafkan siapapun orang yang telah memanfaatkan tubuhnya menjadi zombie seperti itu.
“Owh, sepertinya ada yang merindukanku.” Ucap suara serak yang membuyarkan lamunannya.