"Kenapa … Tuan tahu saya ada di sana…?"
Skylar tak langsung menjawab. Melainkan, dia masih menatap sepasang iris coklat milik Alexa tanpa berkedip. Lantas, dia mulai membuka mulutnya.
"Kau tidak tahu? Aku punya kekuatan super."
"…"
Alexa tidak bereaksi. Dia hanya terus menatap tuannya sambil berkedip. Begitu pula dengan Skylar yang masih menunggu reaksi dari gadis di sebelahnya. Namun, setelah sama-sama hening selama beberapa detik, pada akhirnya, mereka berdua tertawa bersama-sama.
"Pfft."
"Saya bukan anak-anak lagi yang bisa dibohongi seperti itu," ujar Alexa di tengah tawanya.
"Yah, kupikir kau tipe orang yang masih percaya dengan santa."
Selesai tertawa, Skylar mengambil bungkusan sandwich yang ada di meja. Dia mengeluarkan isinya dan disiapkan di depan masing-masing. Begitu pula dengan minumannya. Selesai dengan itu, dia mendongak untuk melihat jam di dinding.