"Bagaimana kalau aku tidak pulang? Apa kau akan tetap menunggu di sana sampai pagi?"
Jujur saja, Skylar tidak mengerti. Meskipun, dia tidak menyangkal jika cukup senang mengetahui ada seseorang yang menunggunya sampai seperti itu. Bahkan saat melihat wajah riang Alexa ketika melihatnya berdiri di ambang pintu pun membuatnya merasa benar-benar pulang. Pulang ke tempat yang sebelumnya tak bisa disebut sebagai rumah, melainkan hanya tempat singgah.
Gadis itu pun mengangguk sebagai jawaban. Mengiakan jika akan menunggu di lobi hingga pagi jika dirinya tak pulang.
Meski merasa konyol, Skylar tidak merasa gadis itu berbohong. Berkali-kali dia berhasil memergoki kebohongan pelayannya karena memang Alexa tidak punya bakat untuk itu. Kali ini pun, tidak ada tanda-tanda jika Alexa berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Memang apa yang kau takutkan? Kau sudah enam bulan berada di sini, tapi kenapa baru takut sekarang?"
HUH HAH HUH HAH HUH HAH. At this point, if someone says that Skylar is an arse, I won't deny because he INDEED is an arse lmao.
Omong-omong, kalian sudah bisa beli hak istimewa untuk baca dua bab lanjutannya loh! Karena dua bab setelah bab ini hanya bisa diakses oleh orang-orang yang punya hak istimewa. Seru loh bisa baca duluan daripada yang lain.