Karena kamarnya ini berbagi dengan pasien lain, mereka memutuskan untuk melakukannya di bawah selimut. Setelah memastikan tidak ada yang melihatnya, Viona mengulurkan tangannya ke bawah selimut.
Randika tersenyum lebar. Melihat wajah malu Viona yang sekarang, dia tidak bisa membayangkan bagaimana betapa merahnya wajahnya nanti ketika dia menindihnya di atas tempat tidur.
Dibandingkan dengan istrinya, sifat Viona ini benar-benar polos dan pemalu.
Tangan Viona mulai menyentuh paha Randika dan mulai beranjak ke bagian selangkangan.
Untuk membantu Viona, Randika sudah duduk dengan tegak dan menutupi sisinya dengan bantal. Dengan ini orang-orang tidak dapat melihat apa yang mereka lakukan.
Hati Viona benar-benar bergetar, wajahnya sudah semerah tomat. Di selangkangan Randika, ada semacam sosis yang panas. Dia langsung teringat dengan adegan terakhir di rumahnya.