Ketika mendengar kata-kata itu, Christina menghela napasnya dan menghampiri Randika. Ketika orang-orang melihat Christina, mereka semua menjadi bersemangat. Benar-benar perempuan yang cantik, pikir mereka. Sangat disayangkan perempuan secantik itu dimiliki oleh orang yang berwajah biasa.
Jika Randika tahu bahwa orang-orang itu mengejek dirinya, mungkin dia sudah menghajar mereka semua. Berwajah biasa? Apa mereka tidak tahu orang sejentelmen seperti dia ini sangat tampan? Bahkan bunga tercantik di kota ini sudah menjadi istrinya, mana mungkin dia berwajah biasa?
Dengan pola pikir seperti itu, tentu orang-orang itu akan jomblo seumur hidup.
Menerima uang dari tangan Christina, Randika menyodorkan uangnya tersebut ke dalam genggaman si pawang. "Ambil uang itu, jangan berani-berani meminta lebih. Mulai hari ini monyet itu adalah milikku."
"Kau!"