Namun, Randika memutuskan hari ini bukanlah hari yang tepat untuk menaklukan hati Viona. Setelah makan malam bersama orang banyak, Randika mengantar Viona pulang ke rumahnya dan dia pun langsung balik ke rumah.
Namun, ketika dia membuka pintu rumahnya itu, Randika tiba-tiba merasakan badannya menjadi kaku, matanya terbelalak dan tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak.
Dalam sekejap keringat dingin membanjiri dirinya!
Tubuh Randika, yang kekuatan misteriusnya telah ditekan, tiba-tiba tanpa peringatan meledak dan memberontak!
Perlawanan kekuatan misterius ini benar-benar tiba terlalu mendadak. Dalam sekejap, rasa sakit segera menumpulkan saraf Randika dan menguasai dirinya. Dia sama sekali tidak bisa menyebarkan tenaga dalamnya.
Punggungnya sudah basah oleh keringat, napasnya sudah terengah-engah. Randika hendak duduk dan bermeditasi agar dapat menyalurkan tenaga dalamnya. Namun, rasa sakit yang tajam tiba-tiba menusuk jantungnya dan membuatnya tersungkur.