"Tidakkk!"
Christina berteriak keras sampai-sampai telinga Randika terasa ingin pecah.
Christina bertindak dengan cepat. Dia mengambil selimut yang ada di kasur untuk menutupi tubuh bagian atasnya yang telanjang itu.
"Aku tidak menyangka kamu adalah pria seperti itu, kau bahkan hendak memperkosaku!" Christina sudah di ambang menangis, pengalaman pertamanya hampir saja dipaksa ambil.
"Dengarkan aku dulu sebelum kau mengambil kesimpulan oke?" Randika mulai kesal. Benar memang aku yang membuka pakaianmu itu. Benar aku mencuri-curi kesempatan merasakan buah melonmu itu. Tapi bukankah aku sudah menyelamatkanmu? Anggap itu sebagai imbalannya.
Lagipula, aku bermain-main dengan dadamu itu malah memberikan sensasi nikmat bukan?
"Dasar pria mesum!" Christina sudah tidak peduli. Dia dengan cepat melayangkan sebuah tamparan lagi pada Randika.
Tapi kali ini tangannya dicengkram erat di tengah udara.
Meskipun sudah meronta-ronta, Christina tidak bisa lepas dari genggaman Randika.