"Gue belum lihat dia." Davie juga menoleh kesana-kemari untuk mencari keberadaan Elang yang biasanya sudah berkumpul dengan seniornya. Tapi entah kenapa, untuk kali ini lelaki itu benar-benar belum muncul sama sekali.
Arkan hanya bisa menghela nafas panjang dan menunggu. Dia benar-benar dibuat penasaran sekali dengan lelaki bernama Elang ini. Meskipun dia ketika melihat lelaki itu nanti tak tahu apa yang harus dilakukan, yang terpenting adalah dia sudah melihatnya secara langsung. Itu sudah cukup.
Bahkan sampai makanan mereka datang pun tak ada tanda-tanda Elang nongol di kantin. Karena biasanya dia selalu bersama dengan gerombolan senior sedivisinya. Namun di dalam gerombolan tersebut sama sekali tak ada Elang.
"Lo ngambil gambarnya kapan memang?" Arkan mengunyah makanannya sembari bertanya.