"Silaturahmi sekalian PDKT, Tante." Arkan melanjutkan ucapannya dan membuat ibu Devie terdiam namun setelahnya terkekeh tak karuan.
"Lucu, anak ini," begitu katanya. "Suka sama anak Tante, ya? Tapi harus kuat iman, ya. Dia beda soalnya." Bukannya merasa perlu memberikan lelaki itu warning supaya mundur, tapi justru diberikan peringatan lainnya. Arkan terkekeh dan mengangguk.
"Saya udah tahu, Tante. Jutek nya itu yang buat saya kepincut." Mereka sepertinya terlalu asyik berdua sampai tak melihat jika Devie sudah datang dan sedang turun dari sepedanya. Arkan melihat di depan sana senyumnya semakin lebar.
"Dia datang, Tante." Ucapnya memberi tahu perempuan yang ada di sebelahnya.
Mereka berdua bisa melihat betapa banyaknya Devie membawa makanan di dalam kantong yang dipegangnya. Gadis itu bahkan tak merasa kaget ketika dia melihat ke arah Arkan yang datang ke rumahnya.
"Kok lama?" ibu Devie bertanya, setelah Devie sampai di depan mereka.