Qiana
Aku menatap cincin yang melingkar di jari manisku dalam diam. Acara sudah berlalu dua hari yang lalu, dan sekarang aku bukan lagi Qiana yang single. Aku sudah terlabeli tunangan orang, dan itu bukan Davie. Rado adalah orangnya. Semua pasti sudah tahu sekarang.
Aku mengundang teman-temanku di hari itu. Mereka ikut berbahagia atas keputusanku. Semua orang datang kecuali dia. Aku sebenarnya merasa kecewa dengan kealpaannya atas acaraku, tapi itulah keputusannya. Apakah aku bahagia sekarang? maka jawabannya, sedikit. Tapi ini adalah keputusan yang aku ambil, karenanya aku harus bisa membuat ini sebagai kebahagiaanku.
Malam ini, aku akan bertemu dengan sahabat-sahabatku. Kami ingin berkumpul. Bertemu di sebuah kafe, kami membicarakan banyak hal terutama tentang pertunanganku.