Setelah kebahagiaan pesta yang masih membuat Nay terkagum-kagum nyaris tidak percaya dan speechless tidak bisa berkata apa-apa. Rey melihat Nay sedang bercanda di lantai bawah bersama Vellycia. Vellyciapun bercerita banyak hal, kedekatan mereka sangat terjalin baik. Rey melihat tawa girang Nay yang sedang duduk dengan pakaian santai khas Nay. Manuel yang sedang sibuk mondar-mandir di kamarnya mengatur banyak hal agar Nay dan Rey bisa pulang ke Tanah Air dengan aman. Karena menurut anak buah Manuel. Mereka melihat beberapa mobil hitam sedang memata-matai kediaman Rey. Setelah selesai berfikir. Manuelpun mengajak Rey untuk berbicara. Manuel menceritakan semua yang diketahui. Seketika Rey langsung marah dan menghubungi ayahnya.
"Pah, jika mobil-mobil yang sedang menunggu di depan rumahku itu adalah suruhanmu, aku pastikan bisnis Afsheen akan collapse"
"Apa maksutmu Rey, papa tidak melakukan apa-apa?"
"Lantas mereka suruhan siapa"
"Mungkinkah orang lain lawan bisnismu atau musuhmu mengetahui jika kau sedang di LA"
"Baik kalau begitu jika ini bukan ulah keluarga Afsheen"
"Akan papa urus mereka, kamu segera tinggalkan negara ini, sebaiknya kamu naik pesawat pribadimu, dan jangan sampai ketahuan"
"Baik pah terimakasih" ucap Rey
Setelah itu Rey segera turun kebawah dan menyuruh Nay dan Vellycia bersiap-siap. Nay melihat kepanikan di wajah Rey. Nay tidak tau apa yang terjadi, iapun segera berkemas. Sementara Vellycia sudah mengerti kode yang diberikan Manuel. Iapun segera bersiap-siap. Manuel menyuruh semua anak buahnya untuk berjaga di seluruh rumah. Penjagaan dirumah Rey sangat ketat. Hingga datang 4 buah mobil berwarna hitam. Salah seorang dari mobil tersebut keluar dari dalam mobil dan mendatangi mobil yang di maksut Manuel. Sebelum orang tersebut sampai suara tembakan terdengar sangat kencang sebuah peluru menembus dada pria tersebut. Rey yang sedang duduk di bawah bersama Nay dan Vellycia beserta Manuel pun dikagetkan dengan suara tembakan tersebut. Rey mengetahui ini adalah kali pertama untuk Nay mendengar suara pistol. Rey langsung memeluk Nay. Sementara di depan kediaman Rey terjadi baku tembak 25 menit baku tembak itu berlangsung. Dan seluruh penjahat yang sedang memata-matai kediaman Rey semua mati karena orang-orang yang dikirim oleh ayah Rey untuk melindungi Rey dan Nay merupakan Pasukan Khusus yang sudah terlatih. Segera anak buah Manuel membereskan kekacauan yang terjadi.
Setelah itu seluruh pasukan khusus itupun di persilahkan masuk kedalam rumah. Rey yang menutup telinga Nay, pun melepaskan tangannya, dan memeluk Nay mencoba menenangkan Nay dengan sentuhan tangannya. Naypun memeluk erat Rey sambil memejamkan mata pun mengetahui jika para gangster tersebut sudah mati. Dan pasukan khusus yang dikirim oleh ayah Rey itupun segera menghadap Rey dan berkata,
"Selamat siang Pak Rey"
"Siang, segera laporkan apa yang terjadi"
"Menurut kami orang-orang yang memata-matai kediaman bapak adalah orang-orang yang terpilih. Kami menemukan banyak senjata api di bagasi mobilnya. Dan mereka semua memiliki tato naga di lehernya."
"Tato Naga, Nuel siapa menurutmu yang memiliki tato Naga" tanya Rey
"Sepengetahuanku Tato Naga merupakan lambang bisnis keluarga Kim" jawab Nuel
"Keluarga Kim..maksutmu Kim Yonsu?"
"Ia Rey"
"Ada apa sebenarnya, seingatku aku tidak memiliki urusan apa-apa dengannya?"
"Temukan dia dimana?'' perintah Rey
Manuel pun langsung menghubungi anak buahnya yang berada di Korea, menanyakan tentang keberadaan Kim Yonsu dan keluarganya. Sementara sembari menunggu kabar dari Manuel, Rey bertanya kepada ketua pasukan khusus itu,
"Kapan aku bisa meninggalkan negara ini dengan aman tanpa di ketahui oleh orang lain.
"Sebaiknya malam ini tuan, seperti saran ayah tuan, tuan harus mengenakan pesawat pribadi tuan"
''Baik ada berapa orang di regumu"
"Kami ada 15 orang pak, dan di bandara sudah ada tim regu tembak, khusus penembak jitu sudah menempati posisi nya masing-masing pak" jelas sang ketua
"Baik siapkan, ambil semua kebutuhan kalian semua senjata ada di ruangan senjata di lantai atas, Clara tolong antar mereka" pinta Rey kepada Clara
"Baik tuan Rey, mari tuan-tuan saya antar" ucap Clara.
Setelah semua pasukan khusus pergi untuk mengambil semua persenjataan yang dibutuhkan. Manuel kembali keruangan dan berkata,
"Menurut orang ku, Kim Yonsu sedang tidak berada di Korea, dan Kim Yonsu sedang berada di California, menurut anak buahku dia sudah di California sudah 1 tahun ini" jelas Manuel
"Hmmm cari tahu tentang keluarganya, apa keluarganya ada yang memiliki hubungan bisnis dengan kita" pinta Rey
"Ada perusahaan Han group ia adalah perusahaan yang collapse tahun lalu. Akibat harga saham yang melonjak tinggi" ucap Manuel lagi
"Vell, apa ada hubungannya dengan kita"
"Kita memang tidak pernah menjalin bisnis dengan Han group Rey, namun pemegang saham di Han Group Company yakni mr.Lee ia memiliki hubungan bisnis denganmu, dan bisnisnya kamu tolak saat pertemuan di Shanghai 2 tahun yang lalu, kamu enggan menyuntikkan dana karena perusahaan itu sedang di ambang kehancuran.," jelas Vellycia
"Apa hubungannya mr.Lee dengan Kim Yonsu"
"Mr.Lee adalah kakak ipar Kim Yonsu, dan istri tuan Lee bernama Kim Hana (kakak kandung dari Kim Yonsu) ia meninggal dunia di apartemennya kabarnya ia mengakhiri hidupnya karena tidak bisa menerima keadaan keluarganya yang bangkrut" jelas Manuel
"Oh jadi pembalasan dendam, baik aku mengerti sekarang" ucap Rey
"Vell apa kamu masih ingat cara menggunakan pistol?" tanya Rey
"Hmm Rey, tidak aman untuk kita mendatangi kandang macan" ucap Vellycia
"Dan aku adalah singa, segarang apapun macan dia harus tau kedudukannya"
"Aku melarangmu Rey" kata Nay melepas pelukan Rey
"Nay kamu tidak tau duduk perkaranya" ucap Rey lembut
"Aku mengerti semua yang kalian bicarakan dari tadi, aku tidak setuju jika kamu harus mendatangi Kim Yonsu, aku tidak membolehkannya"
"Baik sayang aku tidak kemana-mana" ucap Rey.
Tidak lama setelah itu Nay merasa haus ia pun jalan ke dapur, untuk mengambil air minum, saat menoleh ke kaca Nay melihat beberapa orang memakai topeng membawa senapan dan menembak semua kaca termasuk kaca yang sedang dilihat Nay. Nay pun langsung berlindung di balik lemari makan. Rey melihat Nay yang entah tertembak atau tidak segera berlari menyelamatkan Nay,. Vellycia segera menghubungi semua pengawal, pasukan khusus yang mendengar suara tembakan pun segera berlari melindungi Rey dan Nay. Manuel segera menghubungi tuan Adeeva jika memberitahukan keadaan semakin buruk.
Adeeva pun turun tangan langsung ke kediaman Rey di susul oleh banyak pengawal dan pasukan khusus. Setelah orang-orang yang berhasil menyelinap kerumah Rey, mereka semua di tembak mati oleh Manuel. Rey yang tidak bisa berfikir langsung menggendong Nay dan membaringkannya di sofa, Vellycia segera mengambil kotak P3k. Nay tidak sadarkan diri. Rey semakin panik, Rey tidak bisa menemukan detak nadi Nay. Semua pengawal berjaga, pasukan khusus di tambahkan, keadaan rumah sangat mencekam. Rey memeriksa Nay. Vellycia menyiapkan semua kebutuhan dan perlengkapan. Manuel mengatur semua keamanan.
Ketika ketakutan itu mengikis keberanianku.
Ketika ku melihat wanita ku terjatuh tepat setelah banyak peluru mengarah kepadanya.
Entah dia terkena atau tidak entah ini darah apa dan darah siapa yang ada di tangan ku.
Sesaat waktu kurasa berhenti, waktu semua kericuhan diruangan tak terdengar sama sekali olehku.
Aku terdiam melihat kekasihku sedang memejamkan matanya.
Aku kesulitan memeriksanya, tanganku enggan berhenti bergetar.
Ketakutan terbesarku adalah kehilangannya.
🍂Rey