Tiba-tiba aku merasa sangat sedih. Hilang sudah amarah menggebu yang kurasakan sebelumnya.
Kalimat yang baru saja Grisha katakan pada Tatyana tiba-tiba membuatku merasa sangat bersimpati pada keduanya. Hubungan keluarga mereka yang tragis dan apa yang sudah ditanggung oleh Grisha selama ini adalah luka abadi yang tidak akan pernah sembuh.
Saat aku memandang sorot mata Tatyana yang masih bernafsu membunuh, hatiku terasa semakin pedih yang tertuju untuk Grisha. Membayang waktu yang terbuang saat Ia berharap Tatyana akan melupakan rasa cemburunya lalu menerimanya kembali ke dalam keluarga mereka.
"Grisha, saat aku bertanya padamu sebelumnya, kau mengatakan sudah siap untuk menyerang keluarga Volkov jika dibutuhkan," tegur Alice dengan dingin. Aku tidak bisa mencegah kepalaku yang menoleh tajam ke arahnya.