Alisy melemparkan senyuman dinginnya lalu melipat tangannya di dadanya. "Sebenarnya apa tujuanmu mendekatinya? Apa Rosie terlihat seperti mainan baru yang masih berkilauan dan menarik matamu?"
Kelihatannya Ia masih belum mempercayaiku walaupun aku sudah mengatakan perasaanku yang sebenarnya tentang Rosie. Yah, apa boleh buat... reputasiku selama ini memang seburuk itu. "Terserah apa katamu," jawabku dengan enteng. "Yang jelas aku sudah mengumumkan kepada seluruh perwakilan bangsawan kerajaan ini bahwa aku akan menikah dengan Rosie."
Seketika senyuman dingin di wajahnya memudar, berganti dengan wajah membekunya yang shock. "Apa katamu?"
Aku menatapnya lurus-lurus sebelum mengulangi kalimat terakhirku. "Aku akan menikah dengan Rosie."
Selama tiga detik lamanya keheningan pekat menyelimuti ruangan amber. Tiba-tiba dengan gerakan sangat cepat Alisy menarik katananya dari balik bahunya lalu melangkah panjang ke arahku sambil menghunuskan pedang itu padaku. Lagi.