"Alastair, apa kau pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya?" tanyaku sambil berjalan di sebelahnya melintasi lorong panjang berkarpet merah di depan kami. Beberapa Volder yang berpapasan dengan kami memandang terang-terangan ke arahku dengan wajah dingin dan pucat mereka.
"Vlad pernah mengundangku ke tempat ini," balasnya. "Saat itu Ia ingin menyogokku agar aku membujuk Dostov kembali ke tempat ini."
Aku menoleh padanya, mulai merasa tertarik. "Lalu apa yang kau lakukan?"
Ia melirikku dengan mata abu-abunya lalu tersenyum. "Bagaimana menurutmu?"
"Kau menolaknya?" tebakku walaupun aku sudah tahu jawabannya.
"Tentu saja aku menolaknya. Selain karena merepotkan, Dostov juga bukan orang yang bisa dibujuk… apalagi olehku. Tapi saat itu aku mengatakan pada Vlad bahwa aku akan mencoba membujuk Dostov pulang," terangnya padaku. "Kalau tidak, mungkin Ia akan membunuhku di tempat. Vlad bukan seseorang yang bisa kau tolak begitu saja."