Kami tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Vlad dan Dostov di puncak tangga karena keduanya memelankan suara mereka dan berbicara dalam bahasa Rusia yang cepat. Tapi dari ekspresi keduanya kelihatannya mereka berdua sedang berdebat sengit.
Tiba-tiba Vlad mengangkat tangannya lalu menunjuk ke arah kami dengan kasar. "Aku akan membunuh mereka semua setelah urusan kita selesai, Alexei," ancamannya terdengar tenang tapi wajah murka Vlad cukup untuk menunjukkan keseriusannya.
Alice mendengus. "Mereka berdua belum berubah sejak dulu. Terlalu banyak bicara," gumamnya pelan. Aku menoleh sekilas pada Alice yang sedang mendongak dan memperhatikan. Kedua matanya masih berwarna putih sama seperti Vlad yang masih berselaput.