Saat kami sampai di lorong tempat lift berada, Alice juga tidak ada di sini. Tidak ada siapa-siapa di tempat ini. Tapi dari nomor lampu yang berkerlip di atas pintu lift, sepertinya ada seseorang yang sedang naik ke lantai empat puluh lima ini.
"Mungkin Alice turun ke lobby," kataku pada Ana yang berdiri tidak jauh di belakangku sambil menunggu pintu di depanku terbuka. Rosie tidak bersuara sejak tadi, sepertinya Ia sudah tertidur di leherku. Aku tersenyum sambil mengusap-usap punggungnya dengan lembut.
"Apa aku boleh mencoba menggendongnya juga?" tanya Ana dari belakangku. AKu berbalik lalu tersenyum padanya.
"Tentu saja. Tapi Rosie agak mengantuk sekarang jadi hati-hati saja agar Ia tidak terkejut dan rewel lagi," kataku sambil menyerahkan Rosie yang matanya sudah mengerjap-kerjap mengantuk pada Ana.