Aku hanya tersenyum padanya lalu mengambil makanan yang dibawa oleh perawat yang datang. Aku menuangkan air ke cangkir dan mulai menyuapi Jeon, wajahnya terlihat seperti anak kecil yang lapar sekali, rasanya aku ingin mencubit pipinya, uhhh.. menggemaskan!
" Oh iya, apa kau benar-benar membentak Jino saat itu?"
" Dari mana kau tahu?"
" Tentu saja ia cerita padaku Clarissa"
" Benarkah? Aku jadi malu"
" Kau memberinya kesan pertama kali dibentak.. ahahhha dia berkata bahwa sebenarnya ia ingintertawa melihat ekspresimu saat itu, aku membayangkan betapa merah nya wajahmu dan juga mata sembabmu itu… hahahahaha lucu sekali"
" Jadi kau menertawaiku? Berani sekali kau menertawaiku"
" Kau itu sangat lucu tahu, Kau itu wanita berwajah polos yang terlihat seperti orang bodoh, hahahaha"
" Ya! Michyeoss-eo?"
" Wah.. wah… sepertinya kau belajar banyak dari Youngboun"
" Jeon! Berhenti menggodaku!"
" Hahahahahaha….dasar menggemaskan!"
" Tidak ada sesuatu yang aneh terjadi padamu bukan?"
" Tidak, memangnya ada apa?"
" Ah.. lupakan saja. Entah mengapa aku merasa ada yang aneh terjadi"
" Dasar paranoid!"
" Biarkan saja!"
" Jeonnnnnnnnnnnn!!!!!!"
...…..
3 hari berlalu….
Pagi ini dokter berkata bahwa Jeon sudah boleh pulang, aku merasa sangat senang sekali, aku mendorong kursi roda Jeon ke lobby utama, Youngboun akan menjemput kami. Suasana hari ini juga tengah bersahabat. Dan tanpa disengaja sesoang menyenggol diriku.
" Maafkan aku" ujarku meminta maaf padanya
Ia hanya mengangguk tanpa sedikitpun melihatku dan pergi, dasar aneh!
Tepat sekali Youngboun sudah datang, ia membantu Jeon masuk kedalam mobil dan memasukkan barang-barang lainnya. Dijalan menuju rumah Jeon terus saja menggenggam tanganku erat sambil tersenyum menatapi jalan. Dulu ia bahkan sangat membenciku namun, sekarang ia malah tidak ingin jauh denganku.
DI rumah semua menyambut Jeon datang kembali kerumah, ada satu cahaya lagi yang kembali setelah lama redup. Kami bersembilan akan selalu bersama-sama mulai sekarang, mungkin kami akan berpisah nanti tapi, kami akan terus menghubungi satu sama lain.
....
Setelah kepulanganku ke rumah semua terasa nyaman, aku seperti mempunyai keluarga lagi sekarang Jino juga lebih sering dirumah tidak seperti dulu. Saat orang tua kami masih hidup ia tidak suka berada dirumah, ia benci terus-menerus diomeli oleh orang tuaku. Aku bahkan masih ingat kata-katanya jika ia kesal pada orang tuaku
" mengapa tidak sekalian saja buang aku seperti anak-anak buangan lainnya diluar sana. Apapun yang kulakukan selalu salah padahal aku sudah mencoba mengikuti detail perintahnya. Salahkan saja lagi-lagi dan lagi. Panas telingaku mendengarnya."
Aku tertawa kecil mengingatnya, tidak jarang juga Jino menyalahkan aku karena ia pikir aku ini tidak pernah mersakan rasanya menjadi dirinya. Sekarang keluarga kami berbeda, kami akan saling mengingatkan satu sama lain tanpa ada rasa benci bahkan dendam. Kurasa semua akan berjalan lancar.
Hari ini aku akan mengajak Clarissa berjalan-jalan santai karena ia iri dengan Ivy yang terus saja berkencan dengan Youngboun, aku mengajaknya ketaman kota, satu-satunya tempat yang paling asri karena sebenarnya aku ingin mengajaknya kebioskop tapi, akan kulakukan itu di lain waktu saja. Aku ingn menghabiskan watu dengannya berdua saja menikmati suasana alam sambil mengamati perubahan dunia.
Dunia yang dulunya tempat manusia hidup bersama dan sekarang dirusak oleh tangan manusia sendiri dengan teknologi, rasa ketamakan dan rasa serakah. Ego manusia memang diatas segalanya bahkan jika orang itu tidak bisa mengendalikan dirinya seperti Rex, ia merasa dulu ia sengsara dan saat ia bebas dari kesengsaraan itu di malah membuat orang lain menderita. Aku juga merasakan hal yang sama namun, aku tidak akan berakhir seperti Rex. Aku akan membantu orang lain keluar dari kesengsaraan itu dan mengajaknya berjalan bersamaku.
" Apa yang kau pikirkan Jeon?" pertanyaan Clarissa membuyarkan lamunanku
" Tidak ada"
" Dasar tukang melamun!"
" Iya iya my honey"
Berkat Clarissa, aku sudah tidak pernah membentak orang lain lagi, aku juga bisa mengontrol emosiku dan tidak bersikpa dingin pada orang lain. Tiba-tiba kau teringat akan Chrysan, aku yakin Jino pasti sangat merindukan Chrysan, aku akan ikut Jino menemui Chrysan dengan begitu aku tidak perlu berpisah dengan Clarissa.
" Jeon, entah mengapa aku merasa ada yang janggal dengan orang bertopi hitam disana"
" yang mana?"
" Yang bertopi hitam didekat pohon besar itu"
" memangnya dia kenapa?"
" Aku merasa ia mengamati kita terus, dan rasanya aku merasa familiar dengan orang itu"
" Mungkin hanya perasaanmu saja atau bisa jadi ia iri dengan kita berdua"
" Dasar tukang tebar pesona!"
Orang itu memang mengamati kita berdua Clarissa, entah sudah beberapa hari beakangan ini orang itu selalu berada didekat kita. Aku harus waspada, aku tidak akan membiarkan Clarissa dalam bahaya, aku harus melakukan sesuatu terhadap orang itu.
......…
" Jino, bisakah kau membantuku ?"
" Membantumu?"
" Akhir-akhir ini ada yang terus membututi aku dan Clarissa, dan Clarissa sudah menyadari akan hal itu"
" Bukankah kau sudah menangkap semua anak buah Rex?"
" Iya, aku ingat sekali tidak ada yang tersisa lagi"
" Apa mungkin orang yang kau maksud itu sebenarnya adalah robot?"
" Robot? Yang benar saja Jino! Masalahnya ia sama sekali tidak terlihat seprti robot. Aku tahu gerak-gerik robot itu seperti apa. Lagipula semua robot yang diuat Rex sudah hancur bersama bom itu"
" Kau benar juga, tapi siapa? Apa kau mempunyai musuh?"
" Jino… Berapa tahun aku tidak hidup sebagai manusia dan berapa tahun juga aku kembali menjadi manusia lagi?"
" Bisa saja"
" Selama 3 tahun aku terkurung ditempat sialan itu, dan setelah tiga tahun aku tidak berada di kota ini, aku pergi keluar negri mana mungkin orang yang membenciku di negeri lain mendatangiku kemari untuk membalaskan dendamnya dan lagi aku membuat masalah di kampus saja tidak pernah"
" Aku rasa orang yang membuntuti kalian itu sudah lama melakukannya bukan hanya akhir-akhir ini"
" Maksudmu?"
" Artinya orang itu sudah lama mengintai kalian namun, kalian baru menyadarinya sekarang"
" pantas saja Clarissa merasa familiar dengan orang itu"
" Bisa jadi kalian pernah melakukan kontak fisik dengan orang itu tanpa kalian sadari"
Stalker? Jika benar orang itu adalah seorang stalker, untuk apa ia men-stalking diriku dan Clarissa. Ini sungguh aneh, benar-benar aneh. Padahal aku dan Clarissa juga tidak pernah mengalami hal yang janggal dan kami tidak pernah membuat onar di mana-mana. Siapa orang itu sebenarnya?
.....