Baixar aplicativo

Capítulo 6: 5

" apa sakit?" tanyanya

" sedikit" jawabku berbohong. Oh damn! All I did about this is lie!.

Ia mengobatiku dengan sangat hati-hati, benar-benar hati-hati.Aku hanya diam selama iya obati. "terimakasih karena sudah membantuku" ucapku lalu pergi meninggalkan dirinya. Selama di kelas aku terus memikirkan wanita tadi, entah rasa penasaran itu datang dan mulai menghantui benakku. Tapi, aku tidak akan melanjutkan pemikiran yang tidak penting itu. Lebih baik aku memikirkan bagaimana cara agar aku bisa menyelamatkan teman-temanku .

Setibanya di rumah, aku langsung mencari Chrysan "Chrysan… im home! Ujarku. Aneh sekali, biasanya jika aku berkata begitu ia akan segera menghampiriku tapi, kali ini tidak kemana ia? Aku mencarinya keruangannya namun, tidak ada didapur, juga tidak ada. Aku pun mencarinya kekamarnya dan mendapati ia tengah tertidur lelap, ah.. baiklah mungkin ia kelelahan. Aku akan mencari siapa orang kelima yang ditargetkan tua Bangka itu. Aku harap aku menemukannya di computer Chrysan. Aku beruntung dapat menemukannya dengan mudah dan juga terkejut bahwa target kelima adalah Clarissa yang ternyata mengobati lukaku tadi dikoridor. Sejujurnya aku, baru mengetahui sosok Clarissa karena kami tidak satu jurusan tentu saja kami tidak mengenal dan juga kau tidak terlalu peduli dengan popularitas seseorang selagi itu tidak menyangkut diriku. Aku memang sangat egois, benar-benar sangat egois.

Malam datang, tapi belum ada yang datang. Apa mereka tidak percaya padaku?. Waktu semakin berjalan dan belum ada yang datang.

" apa mereka belum datang?" tanya Chrysan menuruni tangga

" belum" jawabku

" sebentar lagi mungkin mereka datang, aku yakin mereka percaya padamu" ujar Chrysan meyakinanku

Dia selalu tahu cara meyakinkanku saat aku sedang ragu dan pesimis seperti ini.

" terimakasih" ucapku mengelus tangannya

Aku mengenal Chrysan 2 tahun yang lalu saat masih dimarkas, ia adalah robot kesehatan. Entah apa alasan Chrysan mengubah dirinya, apa dia memang menginginkannya atau bisa jadi ia adalah korban aku tidak tahu, dia adalah wanita yang cerdas, ramah dan optimis. Aku bisa bangkit dari keputusasaan berkat dirinya, ia selalu menyupportku dalam situasi apapun, sejauh ini belom ada yang mengetahui penyakitu selain dirinya, kami saling berbagi cerita kecuali cerita privasi, itu sebabnya aku tidak tahu alasan dirinya menjadi sepertiku. Aku hanya tahu tentang keluarganya yang sudah tewas secara mengenaskan dan pendapatku itu terjadi karena tangan kotor Rex. Sayangnya, kami berdua tidak menemukan dokumen ataupun video yang bisa membuktikan bahwa Rex lah pelakunya seperti aku menemukan tangannya membunuh kekasihku.

" Jeon kami datang"

Ahh.. sungguh suara kedatangan mereka melegakanku, aku segera memepersilahkan mereka semua duduk dan mulai menjelaskan startegi yang sudah lama aku dan Chrysan rencanakan, lalu memperkenalkan Chrysan pada mereka agar rencana ini tidak terhambat rasa canggung.

" dan sebelum kita melakukan rencana ini, kita harus memeberitahu Clarissa. Karena dia adalah target kelima, dan kupikir saat acara ulang tahunnya adalah saat yang teat untuk memberitahunya" akhirku menjelaskan

" jika memang itu harus dilakukan, mari lakukan bersama-sama" ujar Lucas

" kuncinya adalah jangan pernah menganggap bahwa ini adaah tindakan egois dari diriku, ini semua meman salahku dan aku berniat untuk memperbaiki dan bertanggung jawab atas kesalahanku tapi, aku tidak bisa melakukan semuanya sendiri aku butuh bantuan kalian" lanjutku lagi

" baiklah, kami akan membantu" tambah Steve

" terimakasih telah mempercayaiku kembali, aku akan berusaha tidak akan mengecewakan kalian" Ucapku

" kalau begitu kita harus pulang" ujar Bimo

Sepulangnya mereka, aku merasa senang sekali, aku merasa sangat senang telah mendapat kepercayaan kedua kalinya dari mereka, aku berjanji tidak akan mengecewakan mereka.

" Jeon, perhatikan tingkahmu. Lihat, kakimu memar lagi" ujar Chrysan segera mengobati kakiku

" maafkan aku Chrysan, kau tahu kan aku tidak bisa merasakan sakit?"

" minta maaflah pada dirimu sendiri. Setidaknya kau lebih berhati-hati lagi dalam bertingkah"

......….

Malam hari ulang tahun Clarissa...

Aku dan teman-temanku datang kerumah Clarissa dengan mobil Youngboun, dari pakiran kami langsung berpencar dan melakukan tugas masing-masing,. Aku dan Lucas mencari Clarissa, karena aku yakin akan ada banyak sekali tamu yang hadir dalam acara mahasiswi favorit kampusku. Youngboun dan Bimo bertugas mengamati area luar karena aku yakin jika, Rex tahu aku sudah berkhianat maka ia akan langsung mengirim Jason untuk ulahnya yang busuk itu. Steve bertugas menyiapkan mobil jika keadaan darurat datang dan kami harus kabur dari sini. Aku tahu ini berlebihan tapi, apa salahnya antisipasi. Aku dan Lucas mencoba masuk ke ruang utama mencari Clarissa, dan benar saja ia tengah berbincang dengan teman-temannya.

" aku akan menghampirinya" ujarku pada Lucas.

" hei, disana banyak orang, apa kau yakin?" tanya Lucas

" tentu saja" jawabku yakin

" apa kau gila? Apa kau tidak sadar mereka semua, wanita-wanita itu justru akan menjauhkanmu. Ingat pagi itu waktu Bimo hendak pergi keperpustakaan denganmu? Jika kau kesana sekarang yang ada kau malah akan hanya menambah masalah" cegat Lucas

" ah.. kau benar. Sebaiknya aku menunggu waktu yang tepat" balasku, mengingat kejadian Bimo saat kami mau keperpustakaan saat itu aku jadi ingin tertawa. Tapi, sudahlah itu kejadian yang memalukan aku tidak akan mengingatnya lagi.

2 jam berlalu namun, para manusia ini belum juga berkurang keberadaannya. Aku mulai merasa suntuk, Lucas masih setia dengan birnya beruntung kami berlima adalah peminum yang handal jadi, kai tidak akan mudah mabuk walau kami sudah minum bergelas-gelas sekalipun. Dan sebelum aku menjadi semakin suntuk aku akan menghampiri Clarissa apapun keadaannya.

" Clarissa!" panggilku yng membuat semua mata tertuju padaku namun, aku tidak peduli.

" maaf, bisa kita bicara sebentar?" tanyaku saat menghampirinya

" tentu, ayo ketaman belakang" ajaknya

Ditaman belakang….

" Jadi, apa yang ingin kau bicarakan Jeon?" tanyanya

" kau tahu namaku?"

" tentu saja, namamu sudah sering kudapati disetiap perbincangan wanita kampus, termasuk fakultasku"

" jadi begini, aku tahu ini terdengar sangat gila dan tidak masuk akal tapi, aku mohon kau percaya padaku. Dirimu dalam bahaya, seseorang tengah mengincar dirimu untuk diubah."

" tunggu, diubah? Maksudmu aku akan diubah menjadi sepertimu?"

" hei, darimana kau tahu tentangku?" ini aneh, tidak ada yang tahu siapa aku dan tidak boleh ada yang tahu.

" hei, kau meragukan skill stalking kaum wanita rupanya, ah.. tenang saja aku percaya perkataanmu. Jadi?" tanyanya

" datang saja kerumahku besok dan bawa peralatan pribadimu" ujarku meninggalkannya

" hei, aku tidak tahu dimana alamatmu??" serunya

" gunakan saja skill stalkingmu itu!" balasku padanya


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C6
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login