Andrew melihat sinis Rocky yang sedang tiduran di dalam ruangannya. "Kamu mau tidur di sini atau mau pulang bersamaku?" tanyanya dengan wajah yang terlihat sedikit kesal. Melihat Rocky yang hanya bermalas-malasan membuat lelaki itu menahan amarahnya. Bukankah seharusnya sepupunya itu sedang berjuang untuk mendapatkan restu dari kedua orang tuanya? Bukan malah tiduran tidak jelas di kantornya. Tanpa melihat ke arah Rocky, lelaki itu berjalan keluar dari ruangannya. Dia berniat akan meninggalkan sepupunya itu di kantor. Begitu menyadari Andrew sudah pulang lebih dulu, Rocky berusaha mengejarnya.
"Kak. Tunggu! Kak Andrew benar-benar tega meninggalkan aku," keluh Rocky sambil mengejar sepupunya yang sudah berdiri di depan pintu lift. "Kakak, tega ya ... " protesnya lagi.
"Salah sendiri!" sahut Andrew dingin.