Xiaopian tidak bisa melihat wajah orang-orang di bawah panggung, tetapi merasa mata semua orang tertuju pada mereka.
Xiaopian dengan gugup tidak tahu harus meletakkan tangan dan kakinya di mana, tetapi wajahnya yang tegang seperti api, panas dan panas.
Dia menoleh untuk melihat Gu Tianlei yang duduk di bangku tinggi di sampingnya, tetapi dia merasa nyaman, seolah-olah tidak ada tatapan yang menatapnya dari bawah panggung.
Musik pun dibunyikan, kemudian terdengar suara serak Gu Tianlei.
Setelah Xiaopian tahu bahwa dia adalah adiknya, dia menemukan semua lagunya untuk didengarkan. Nyanyian itu menunjukkan kesedihan, keraguan, ketidakberdayaan, dan keputusasaan. Emosi semacam itu meresap ke dalam hatinya sedikit demi sedikit dan beresonansi dengannya.
Gu Tianlei memegang erat pergelangan tangan Xiaopian dengan satu tangan, memegang mikrofon di tangan lainnya, dan melihat posisi Gu Xiaoran di bawah panggung.