Hari keempat, demam pada tubuh Gu Xiaoran berangsur-angsur turun dan dia pun mulai kembali sadar. Saat sudah sadar, Gu Xiaoran tiba-tiba mengerutkan keningnya karena dia merasa mulutnya penuh dengan darah.
Suara Mo Qing yang jernih dan dingin tiba-tiba terdengar dari sebelahnya, "Sudah bangun?"
Ketika mendengar suara Mo Qing yang lembut dan datar itu terdengar, Gu Xiaoran pun merasa lega. Ternyata dia masih hidup. Batinnya.
Dengan spontan Gu Xiaoran langsung menoleh ke arah di mana sumber suara itu datang.
Saat itu Mo Qing sedang duduk dengan santai di sebelahnya, raut wajahnya tampak acuh seperti biasanya, tapi diselimuti aura kharismatik yang alami. Mo Qing sedang membuka laptop di pangkuannya sembari mengerjakan dokumen dengan mengenakan pakaian pasien yang memperlihatkan perban kecil di tangannya.