"Hah...Hhnnn....Ahhhh...."
"Nnnhhh! Tidak, lagi.... Jika dilanjutkan, aku mungkin....akan membuka Pintu Dunia Baru~"
Dua wanita cantik dengan nafas terengah-engah tengah berbaring "mati" di sofa panjang dengan wajah mereka memerah dan mata mereka berair.
Lucy terlihat marah sekaligus tidak tahan lagi, sedangkan Nirenga menunjukkan senyuman aneh dengan mata gemetar saat menatap seorang pria disana.
Siapapun yang melihat ini akan berpikir bahwa ada kasus pelecehan seksual yang terjadi pada kedua wanita cantik dan sexy ini.
Tapi hanya Samael yang duduk di kursi kantor sambil menyilangkan kakinya dan memainkan ponselnya disana yang tetap tidak merubah wajahnya karena keadaan keduanya!
"Huh! Jangan berpikir nama Duodere akan dicemarkan oleh kalian berdua wanita yang bahkan belum memiliki bulu pengalaman! Duodere adalah keluarga kekaisaran!"
Omong kosong Samael keluar dan itu membuat Lucy menatap Samael dengan kejam, "Bagus...Manager Samael! Kau, membuatku marah!"
"Huff..."
Samael meniup telapak tangannya disana, dan gerakan ini membuat Lucy berteriak "Hii..." sambil mundur dan memegang bokongnya yang panas disana.
Wajahnya memerah mengingat apa yang dilakukan orang ini tadi, dan dia benar-benar ingin menangis sekarang!
Clack...
"Manager, saya sudah membawa....." Kalimat Chelsea tidak berhasil disampaikan sepenuhnya saat dia membuka pintu dan melihat dua mayat yang terlihat habis dilecehkan disana.
Seorang wanita cantik dibelakangnya langsung berteriak tapi dia langsung menutup mulutnya!
""A-A-Apa ini?! Apakah ada pelecehan seksual di kantor? Apakah ini yang dinamakan, permainan nakal di kantor? Aku, apakah aku dipanggil untuk...hal, hal, hal semacam itu !!!!""
Wanita itu langsung memiliki pemikiran yang aneh dan berjalur ke jalan yang benar-benar salah paham.
Hanya Chelsea yang seolah dia mengerti sesuatu dan mengerutkan keningnya tidak senang saat berkata pada Samael, "Manager, kau mulai tanpa menungguku?"
""Apa ?! Sekretaris Chelsea juga memainkan hal semacam ini? Jadi, jadi benar kalau orang atas itu KOTOR !!!""
Wanita yang dibawa Chelsea langsung mundur beberapa langkah, tapi Samael disana tidak memperhatikan ini dan menjawab Chelsea: "Masuk dulu dan tutup pintunya. Jika kau ingin membalas Lucy, lakukan selama dia masih tidak bisa bergerak karena lelah bergerak dan berteriak sejak tadi."
Chelsea menatap Lucy disana dengan wajah kasihan, tapi dia juga penasaran, kenapa Nirenga juga terkena? Dan kenapa wajahnya memerah dan matanya bergetar seolah dia ingin lagi?
Apakah dia telah membuka pintu dunia baru?
Pada akhirnya Chelsea menahan rasa gatal di tangan dan rasa penasaran atas perilaku Nirenga. Dia mengambil tangan wanita yang dia bawa tadi untuk masuk sebelum akhirnya mengunci pintu kantor.
"Manager, izinkan saya memperkenalkan kepada Anda, ini Agnes Valerie." kata Chelsea saat memperkenalkan wanita berdada besar tapi terlihat malu-malu disampingnya.
"Ha-Halo, General Manager Samael."
"Oh, halo...dan Agnes? Kau jangan salah sangka dulu, Ketua Lucy dan Wakil Kolega Nirenga sebenarnya baru saja mendapatkan hukuman karena membuat lelucon padaku. Tidak ada kejadian buruk seperti yang kau pikirkan."
Chelsea tidak bisa mengatakan seperti: "Itu hukuman tamparan di pantat, itu penghinaan yang besar !!!"
Agnes yang mendengar ini masih ragu, tapi dia masih tersenyum malu: "Be-Begitukah, Hahaha, Maaf General Manager, saya memikirkan sesuatu yang aneh..."
Samael menatap Agnes dengan wajah aneh, wajah dan bentuk tubuh Agnes ini masih sama seperti yang dia ingat, itu benar-benar keberadaan yang akan membuat laki-laki estrus terutama dada besarnya itu yang bahkan tidak muat dibawah pakaian kerjanya dan menunjukkan banyak belahan putih jurang disana.
Tapi kenapa sifatnya terlihat seperti malu-malu kucing seperti ini?
Sebenarnya, bagi Agnes sendiri, General Manager atau bahkan Ketua Umum Perusahaan sendiri adalah dua judul yang memberi kesan kepada orang-orang bahwa keduanya adalah sosok elit diantara para elit.
Ditambah dia merasa bahwa meski ada pemandangan memalukan saat dia masuk, tapi mata tajam Samael membuat kakinya lemas!
Orang-orang kecil yang transparan pasti akan merasa gugup ketika dia datang ke sini dan menatap Samael.... Apalagi dirinya?
"Jangan gugup, kantor kami bukanlah tempat yang serius." Samael berdiri dan menepuk bahu Agnes sehingga membuat gerakan bergelombang pada dadanya.
"Manager benar, Agnes...kau tidak perlu terlalu gugup." Chelsea mencoba memberikan senyuman agar rileks.
"Sebenarnya, ada banyak pekerjaan di perusahaan baru-baru ini, dan aku ingin menemukan beberapa sekretaris lain untuk membantu kami menyelesaikan pekerjaan ini." Samael duduk kembali ke kursinya dan bertanya, "Kau tahu tentang pertukaran pekerja bukan? Itu yang ingin kuminta bantuan darimu."
"Karena Chelsea merekomendasikan dirimu, aku akan mempercayainya dan jangan kecewakan harapanku."
"Suatu kehormatan besar bagi saya untuk dapat diundang sebagai sekretaris Anda, tapi....bisakah saya benar-benar menjadi sekretaris General Manager? Saya tidak memiliki kemampuan untuk membimbing pekerjaan luar biasa, dan bahkan kinerja saya sangat buruk ..."
Melihat Agnes yang merendah, Samael menghela nafas dan berkata: "Chelsea bukanlah sekretaris asliku, dia adalah Sekretaris Ketua Lucy. Dan untukmu, itu masih dalam tahap percobaan."
"Kuncinya adalah keyakinan untuk maju darimu sendiri, Agnes." Samael berkata, "Apakah kau bisa atau tidak bisa, aku yang memutuskan. Untuk sekarang, kau hanya perlu menunjukkan yang terbaik, paham?"
"Ya! Saya tahu, General Manager!"
"Itu bagus." Samael tersenyum, "Jadi tugas pertamamu, Agnes, kau sekarang akan membantu tugas-tugas Chelsea dan pelajari setiap yang dia lakukan."
"Dipahami."
"Kalau begitu..." Chelsea tiba-tiba menepuk pundak Agnes dan berkata: "Biar kuperkenalkan orang-orang di kantor ini.
"Dia adalah General Manager, dan aku tidak perlu menjelaskannya lagi kepadamu."
"Baik."
"Orang yang sedang memasuki pintu dunia baru ini adalah wakil kolega kami dari Prancis, Nirenga Kriziute."
"Ummm....Halo, Nona Nirenga." Meski agak ragu, Agnes masih menyapanya.
"Yah, selamat datang untuk bergabung dengan kami~ Agnes Valerie." kata Nirenga setelah sedikit berdehem.
Chelsea mengangguk dan berkata: "Yah, semuanya telah diperkenalkan kepadamu, jadi mari kita bicarakan sedikit mengenal pekerjaan itu ..."
"Tunggu sebentar!"
Lucy tiba-tiba berdiri dengan cepat saat mengangkat tangannya!
"Sekretarisku, kau belum mengenalkanku."
"Apakah kau masih perlu perkenalan?"
"Kenapa tidak perlu?" Lucy kebingungan.
"Halo, Ketua Lucy." Agnes segera berkata, "Saya mengenal Anda, bagaimanapun Anda adalah Ketua dari perusahaan ini."
"Dan begitulah adanya, Ketua...bahkan tanpa perkenalan, dia sudah tahu kau." kata Chelsea ringan.
Samael yang melihat wajah mengerti Lucy hanya bisa tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya berkali-kali.
Pada akhirnya dia bertepuk tangan dan berkata, "Kalian semua sudah cukup bicaranya! Waktunya bekerja!"
"Ya!"
Lucy: "Tunggu dulu! Kau yang Ketua atau aku yang Ketua disini ?! Kenapa kau yang memerintah?"