Aldy tetap mengarahkan ujung laras pistolnya ke depan. "Gue bukan tipe orang yang suka bernegosiasi. Gue bakal narik pelatuk kapanpun gue mau. Dan gue juga bukan tipe penjahat norak yang bakal nanya kata-kata terakhir dari musuhnya sebelum gue bunuh."
Tubuh orang bertopeng itu bergetar hebat. Sepertinya ia terlalu banyak kehilangan darah.
Di tangan kanannya ia memegang sebuah benda. Dan saat ia menekan benda itu, layar monitor besar di belakangnya pun menyala.
Aldy terdiam sejenak saat melihat Maureen, Rania dan Marsel muncul di sana, dengan kondisi tubuh mereka yang diikat. Marsel dan Rania terlihat babak belur, namun mereka masih bernapas. Sedangkan Maureen, kedua matanya sembab, sepertinya ia habis menangis dengan sangat keras.
"... [Apa kau melihat hal itu? Uhukkk~ ... Seharusnya kau tak menembakku dulu, karena—] ..."
Dorrr! ...