Bai Ran meletakkan piring di depan Quan Rui tanpa kata. Ia melihat Quan Rui, lalu kemudian Bai Ye.
Bai Ran selalu merasa bahwa suasana di antara keduanya agak aneh...
Bai Ye berdeham dan tidak melanjutkan pembicaraannya dengan Quan Rui. Ia mengambil sumpitnya lagi dan mulai makan.
Quan Rui pun tidak membuka mulutnya. Ia hanya sedang menunduk dan melamun, namun tiba-tiba ia melihat sebuah piring tambahan di depannya.
Ada beberapa jenis hidangan di dalamnya, yang semuanya merupakan hidangan yang relatif sederhana, dan juga terlihat menyegarkan.
Apa Bai Ran baru saja pergi ke dapur khusus mempersiapkan ini untuknya?
Untuk sesaat, emosi yang tak dapat dijelaskan tumbuh di lubuk hati Quan Rui.
Gelombang demi gelombang, beriak, terasa menabrak dada.
Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang akan pecah, dan Quan Rui tidak bisa menahannya.
Jantung Quan Rui seketika berdegup dengan kencang.