Baixar aplicativo
3.33% Menikahi Si Jenius / Chapter 2: Kekuatan yang Membuat Orang Takut

Capítulo 2: Kekuatan yang Membuat Orang Takut

Editor: Wave Literature

Entah sudah berapa lama Su Xiqin terjatuh di airbag mobil tersebut. Ia pelan-pelan membuka matanya dan menatap ke arah mobil Bentley, kemudian menutup matanya kembali. Tiba-tiba, terdengar suara dari orang yang duduk di samping kursi kemudi bergumam, "Apakah aku masih hidup?"

Su Xiqin menoleh ke arah Zhang Jing dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Kamu tidak apa-apa?"

Zhang Jing menatap seluruh anggota badannya dan merenggangkan badannya, lalu menjawab, "Semuanya tidak apa-apa."

Su Xiqin sebenarnya tadi membanting setir sambil melindungi Zhang Jing. Ia pun merasa sangat lega saat melihat Zhang Jing tidak apa-apa. "Turunlah dari mobil dulu," kata Su Xiqin.

Su Xiqin melepaskan airbag dan membuka pintu mobil untuk keluar, lalu Zhang Jing buru-buru mengikutinya. Su Xiqin berdiri di samping mobil dan menatap tiga mobil yang saat itu ada di dekat mobilnya dengan tatapan kosong. Mobilnya tak hanya menabrak mobil Bentley, tapi juga dua mobil lain yang mengikutinya sehingga mobilnya sekarang terhimpit seperti sandwich.

Ternyata telah terjadi dua kecelakaan besar. Tabrakan dengan mobil Bentley itu memang karena ulahnya sendiri, tapi dua mobil di belakangnya sedari tadi membuntutinya dan justru sengaja menabraknya. Su Xiqin sontak mengepalkan tangannya dan melepaskannya kembali. Ia mengenali mobil yang di belakang sana.

"Su Xiqin, bukankah yang di belakang itu adalah mobil CEO tadi?" tanya Zhang Jing. Entah sejak kapan ia berdiri di samping Su Xiqin, namun kini ia ikut menatap mobil Lamborgini yang berada di belakang mobil Su Xiqin dengan tatapan kosong.

Su Xiqin memandang ke arah mobil Lamborgini yang sedang berhenti, lalu memandang ke arah taksi. Saat pintu mobil itu terbuka, seorang pria berwajah tampan keluar dari mobil itu. Sayangnya, pandangan Su Xiqin saat itu sedikit kabur. 

Pria itu memandang ke arahnya. Namun, rambut Su Xiqin menutupi alisnya dan membuat matanya ditutupi bayangan sehingga pria itu tidak dapat melihat langsung sorot matanya. Pria itu berjalan ke arah Su Xiqin dengan kancing kemeja putih yang terbuka di bagian leher. Saat ia berhenti di depan Su Xiqin, tanda lipstik merah cerah terlihat jelas di kerahnya.

Su Xiqin hanya diam dan tidak mengatakan sepatah katapun, sedangkan Zhang Jing sudah gemetaran dan bergumam, "Presdir..."

Mo Xigu melirik Zhang Jing sekilas, lalu menatap Su Xiqin. "Bagaimana bisa kamu menyetir seperti itu?"

Zhang Jing tidak tahu harus menjawab apa dan hanya beralih untuk menatap Su Xiqin. Su Xiqin malah senyum mencemooh saat mendengar perkataan Mo Xigu dan ia pun berkata, "Jika bukan karena aku yang melanggar lalu lintas, mungkin kamu juga tidak akan bisa mengejar ketertinggalan."

Wajah Mo Xigu seketika berubah menjadi dingin. "Tidak bertanggung jawab, tapi malah mau mangkir dari tanggung jawab? Su Xiqin, kamu tak hanya tidak tahu malu, tapi kamu telah membuatku melihat sisi lain dari dirimu!"

Su Xiqin sudah kebal jika disinggung soal rasa malu. Matanya menatap ke arah Mo Xigu lurus-lurus sembari ia berkata, "Jika harus tanggung jawab, aku akan tanggung jawab sendiri. Tapi, jika aku tidak mau tanggung jawab, tidak usah memaksaku!"

Begitu Su Xiqin selesai melontarkan kata-kata dingin tersebut, matanya beralih menatap gadis yang keluar dari mobil Lamborghini. Gadis itu mengenakan riasan yang tebal dan sedikit menor, atasan di atas pusar, dan rok mini yang memamerkan kaki jenjangnya. Ia adalah model yang sempat terkenal beberapa waktu lalu. Su Xiqin menatap gadis itu dengan tatapan datar tanpa ekspresi, kemudian beralih menatap pria itu lagi.

Setelah Mo Xigu menatap Su Xiqin dengan tatapan acuh tak acuh selama beberapa saat, ia kembali menatap ke arah gadis itu sambil tersenyum. "Di sini panas. Kenapa kamu tidak melindungi dirimu dengan tetap tinggal di dalam mobil?" tanyanya. Suaranya terdengar sedikit berbeda dari sebelumnya. Nadanya begitu lembut, namun matanya menyiratkan tatapan terluka.

Su Xiqin mengepalkan tangannya sambil berkata kepada dirinya sendiri, Ini semua kenyataan, bukan mimpi. Nyatanya, Mo Xigu juga pernah memperlakukannya dengan lembut. Ia teringat akan kejadian lima tahun yang lalu, ketika Mo Xigu mengejarnya dan memperlakukannya dengan begitu lembut. Kala itu, ia berpikir bahwa kebahagiaan seakan hanya milik mereka berdua.

"Di manapun ada kamu, semuanya tidak terasa panas," jawab wanita itu hingga membuyarkan nostalgia Su Xiqin.

Su Xiqin menyaksikan gadis itu berjalan ke arah Mo Xigu, kemudian mengulurkan tangannya ke arah Mo Xigu dan menggandeng lengan Mo Xigu. Wajah dengan riasan tebal itu tampak tersenyum bahagia dan Mo Xigu juga menatapnya dengan penuh kasih sayang. Mereka seperti sepasang boneka yang sangat serasi. Mungkin Su Xiqin terlalu fokus menatap gadis itu karena ketika gadis itu balik menatap Su Xiqin, malah gadis itu yang jadi sedikit tertegun.

Su Xiqin sangat cantik. Kecantikannya tidak hanya terpancar dari wajahnya, tapi ia juga cantik dari luar dan dalam. Wajahnya seperti bunga matahari yang bersinar di bawah sinar matahari. Di saat semua orang berkeringat di bawah cuaca yang terik, hanya Su Xiqin yang bisa memancarkan aura dingin dan tampak tidak ternoda oleh keringat barang setetes pun. Su Xiqin sangat cocok mengenakan pakaian kantornya. Perawakannya begitu indah dan lehernya jenjang seperti angsa.

Kecantikan Su Xiqin membuat wanita lain merasa iri, terutama mata gelapnya yang saat itu sedang sayu karena sedih. Tatapan sedih itu ia tujukan untuk Mo Xigu, namun gadis itu malah menganggapnya sebagai ancaman ia melihat Mo Xigu balik menatap Su Xiqin untuk waktu yang lumayan lama. Tatapannya pun tidak terlihat seperti tatapan biasa.

"Xigu, dia telah melanggar peraturan lalu lintas. Mari kita panggil polisi."

"Ya, dia tidak hanya melanggar peraturan lalu lintas, tapi juga moral seorang wanita. Polisi tidak akan bisa mengatasinya," kata Mo Xigu.

Su Xiqin sangat kesal pada dua orang itu. Dia pikir aku akan meminta maaf kepadanya? Bukankah ini semua dia penyebabnya? batinnya. Setelah itu, a mengalihkan tatapannya pada Zhang Jing yang sedang tertegun dan berkata, "Zhang Jing, pergilah menemui Zhuo Sheng duluan. Aku akan menyusul."

Zhang Jing yang sedang tertegun dibuat terkejut oleh kata-kata Su Xiqin. Kemudian, ia menganggukkan kepala, "Baiklah, aku akan pergi dulu."

Sebelum Zhang Jing melangkah, ia menatap Su Xiqin dan Mo Xigu sejenak dengan keraguan yang terlihat jelas di wajahnya. Tepat setelah Zhang Jing pergi, terdengar suara keras yang membuat ketiga orang itu mencari-cari sumber suara. Lalu, seseorang berwajah tampan muncul di depan mereka.

Pria itu memiliki tatapan mata yang tajam, hidung yang mancung, dan bibir yang tipis. Rambut depannya yang panjang menutupi alisnya hingga matanya ditutupi bayangan dan orang lain tidak bisa melihat emosi yang muncul di matanya, seperti samudera yang begitu dalam dan mampu menyerap cahaya matahari yang terik. Ia begitu suram dan dingin, seperti lapangan es yang melahap banyak orang. Pria itu benar-benar menarik perhatian orang-orang yang berada di sana.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade da Tradução
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login