Dan wajar saja ia mengenakan almamater tebal berwarna putih yang menutupi segala bentuk tubuh indahnya Jika ia tak menggunakan Itu sudah pasti dia diincar oleh setiap laki-laki yang melihatnya.
Yah walau tidak cemburu tapi hati Romeo kali ini benar-benar tak sabar lagi. Melihat pesona dokter secantik dokter Wenny.
Tubuh ramping dengan ukuran buah dada yang ideal membuat naluri Romeo bangkit, menunggu dan menunggu membuat Romeo berulang kali meneguk Salivanya berulang kali.
Ia bahkan menggaruk-garuk kepalanya berulang menantikan kedatangan dokter Wenny yang terasa teramat lama.
'Jangan menunda lagi, kapan wanita itu akan mendekat, agh….' gerutu Romeo dalam hatinya.
Melihat ekspresi Romeo yang gundah gulana membuat dokter cantik itu tersenyum, senyum menertawakan kegelisahan Romeo. Ia sangat suka menggoda lawan jenisnya. Apalagi seorang yang terlalu bersemangat seperti Romeo.