Tiupan angin yang kencang membuat rambut seorang Bumi melambai mengikuti arah angin,
Langkah kaki Bumi semakin dipercepat menuju pagar, "Langit tunggu" teriak Bumi dengan membesarkan suaranya penuh.
Sementara kendaraan itu semakin menjauh tanpa menoleh, dari postur tubuh itu sangat terlihat seperti seorang Langit,
Tubuh yang tegap juga cara ia duduk serta mengendara, "tak salah lagi itu Langit!" ujar Bumi.
Bumi hanya mampu terdiam dan memegangi pagar, menatap punggung langit yang semakin menjauh, seorang yang sangat ia inginkan untuk menjawab semua tanya kini semakin diam dan menjauh.
Bumi tak berhenti di sana saja ia terus mencoba menghubungi Langit melalui ponselnya, tapi semakin keras usaha Bumi maka hasilnya akan sia-sia ponsel Langit tak juga aktif.
"Langit Aku butuh jawabanmu bukan hanya diam dan diam!" pinta Bumi dengan berteriak.