Tangan Langit erat memegangi ranjang tempat ia berbaring, mata nya terlalu enggan untuk terbuka, ia memejamkan kedua bola matanya sebisa mungkin,
Wajahnya yang semakin memucat juga suhu tubuhnya yang panas dingin.
Otak Langit terdiam enggan berpikir dan memikir, ia hanya menahan rasa sakit itu, tanpa obat tanpa apapun kecuali kekuatan dan keberanian.
"Bisa" ucap Langit dengan menyemangati dirinya sendiri.
Langit berfikir hanya butuh beberapa waktu untuk bisa beristirahat dan sendiri, itu akan segera membuatnya jauh membaik,
Beberapa waktu tak juga membuat mata Langit tertutup, lagi lagi ia harus membuka kedua matanya dan menelisik meja yang ada di hadapnya, disana ada kotak P3K yang diraih oleh Bumi.
Langit mencoba menggapainya, jarak yang hanya sekian senti namun membuat raihannya begitu berat seakan kotak itu berada di jarak bermeter-meter, "Sial!" gerutu Langit, tangan Langit begitu berat bergerak juga tubuhnya terlalu lemah.