"Sayang, kamu bicara apa? Pelangcang apa sih? Permen ada merek pelangcang?" tanya Yoga bingung.
Rayan yang kesal karena papanya tidak paham dengan ucapannya pun marah, dia berteriak sekuat tenaga sambil memandang papanya dengan mimik wajah kesalnya.
"Pelpen pelangcaaang, Papa!" teriak Rayan lagi. Yoga lagi-lagi mengerutkan keningnya, hingga Fatma masuk kemudian dia meraih Rayan dan menutup mulutnya.
"Bu Fatma tahu apa yang dimaksud sama Rayan?" selidik Yoga. Fatma tampak menelan ludahnya dengan susah, dia benar-benar bingung harus menjawab apapertanyaan dari Yoga tersebut.
"Papa, beli pelmen pelangcang!" teriak Rayan lagi.
"Bu Fatma, permen apa yang dimaksud sama Rayan?" tanya Yoga yang kini dengan mimik wajah yang jauh lebih tegas dari pada sebelumnya.
"Itu, Pak. Nganu, Pak. Itu—"