Pagi ini, Meta agaknya bangun pagi-pagi. Dia bisa melihat Yoga masih terlelap di ranjang. Kemudian, dia berusaha menyiapkan sarapan, sebuah rutinitas yang biasanya Yoga lakukan. Setelah semuanya siap, Meta pun bersiap. Tapi, suaminya sudah tidak ada di tempanta.
Meta kembali menghela napas panjang, tapi dia berusaha untuk berpikir positif. Duduk di ruang makan dan menunggu Yoga sebelum keduanya berangkat kerja.
Yoga, yang baru saja keluar dari ruang kerja pun tampak berjalan menuju kamar. Tapi, dia sama sekali tak menoleh ke arah Meta. Tak memberi kecupan manis, tak mengucapkan selamat pagi seperti biasa.
Tapi, Meta mencoba untuk maklum, kemudian dia memandang ke arah suaminya yang sudah berjalan ke kamarnya itu.
"Sayang, ayo kita sarapan," ajak Meta yang tanpa jawab.