"Kenapa Papa menyalahkan aku?" katanya kemudian, papanya memandang ke arah Vera seolah kaget dengan pertanyaan anaknya itu. "Kenapa Papa menyalahkan aku? Bukankah dari kecil Papa sendiri yang ngajarin aku buat menjadi seorang yang optimis. Kita harus menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuan kita. Bahkan, aku juga sering melihat Papa menggunakan cara-cara licik untuk memaksa orang-orang pemegang saham perusahaan untuk melepaskan sahamnya dengan harga murah, agar sahamnya beralih kepada Papa sehingga Papa menjadi pemilik saham terbanyak di perusahaan kita. Jadi, apa bedanya aku dengan Papa? Aku hanya meniru apa yang Papa contohkan! Aku hanya melakukan apa yang Papa lakukan. Aku—"
Plak!!!
Tamparan kedua untuk Vera, yang Vera tak tahu, sejak kapan papanya jadi ringan tangan seperti ini kepadanya.
"Tapi, Papa tidak pernah bermain-main dengan nyawa! Papa tidak pernah mencba membunuh orang seperti apa yang kamu lakukan!"