"Umi ...." Fahri menggapai lengan Devi, Devi menarik lengannya dari pegangan Fahri.
"Apa yang sudah kamu ucapkan, kalau dia adalah calon istrimu, tidak bisa ditarik lagi Fahri! Beritahu dia, kalau kami akan datang untuk melamarnya secara resmi!"
"Umi ...."
"Tidak ada negosiasi, Fahri.. Umi lelah!" Devi meninggalkan Fahri di ruang tengah. Ia merasa tertekan karena masalah ini.
Tadi, ia sudah menelpon Adrian. Adrian menyerahkan keputusan pada istrinya. Adrian tidak ingin berdebat, karena tahu, beberapa malam ini, Devi tidak bisa tidur memikirkan tentang Fahri.
Fahri yang ditinggalkan di ruang tengah mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya. Disandarkan punggung ke sandaran sofa.
"Ya Allah, kenapa jadi serumit ini? Beri jalan keluar untukku dalam menghadapi masalah ini, Ya Allah."