"Kita… Aduh…" Baru saja Shen Fanxing berbicara, rasa sakit dari sudut bibirnya tiba-tiba menjalar hingga membuatnya terkesiap. Ia pun memegang bibirnya dan merasakan sakit hingga membuatnya mengerutkan keningnya. Apa yang terjadi? Mengapa bibirku sangat sakit? Apa yang sebenarnya terjadi semalam? Mengapa aku sama sekali tidak mengingatnya? Batinnya.
Kepalanya sangat sakit. Shen Fanxing berusaha untuk mengingatnya, namun ia tetap tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Ya Tuhan! Seberapa banyak aku minum? Gumamnya dalam hati.
Ketika Shen Fanxing sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba terdengar suara rendah dari sisinya.
"Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Bo Jingchuan.