Qiao Mianmian tidak ingin menolak lagi. Ia mengangguk, berbalik, dan berjalan keluar bersama Ibu Su. Sementara itu, ketika Qiao Anxin melihat pemandangan ini dari belakang, wajahnya menjadi cemberut. Sebenarnya apa baiknya Qiao Mianmian si wanita jalang itu? Mengapa Ibu Su begitu menyukainya? pikirnya.
Saat Qiao Anxin melihat sikap Ibu Su terhadap Qiao Mianmian, kemudian mengingat tindakan Ibu Su tadi terhadap dirinya, hati Qiao Anxin seakan tercekik. Amarahnya langsung melonjak ke permukaan hingga rasanya ia hampir muntah darah.
Qiao Anxin sudah menceritakan semua tentang masalah kehamilannya. Qiao Anxin mengira Ibu Su pasti dapat berkompromi setelah ia mengandung darah daging keluarga Su di rahimnya. Tanpa diduga, si tua sialan itu masih tidak setuju jika ia menikah dengan Su Ze. Ibu Su malah mengatakan bahwa ia hanya menganggap Qiao Mianmian sebagai menantu perempuannya.