Gu Yu menutup laptop Xu Weilai dan bangkit dari kursi putar. Ia berjalan ke jendela yang terbentang dari langit-langit atap sampai ke lantai. Ia pun memandangi malam yang gelap di luar. Pikirannya sedang tidak pasti dan akhirnya berubah menjadi ejekan tanpa akhir.
Jantungnya sepertinya tertusuk jarum halus. Rasa sakitnya begitu parah hingga wajahnya sedikit pucat.
Gu Yu yakin bahwa dirinya telah melakukan apapun. Ia sangat yakin bahwa tujuannya pasti akan tercapai.
Pada saat ini, ia pun menyadari bahwa tidak semuanya bisa sesuai keinginannya. Masih ada luka yang diterima istrinya dan ini sulit diatasinya.
Perasaan tidak berdaya memenuhi setiap bagian tubuhnya. Perasaan yang tidak nyaman itu membuat tubuhnya terhuyung-huyung dan hampir sedikit tidak stabil.
Gu Yu berjalan kembali ke meja dan mengeluarkan kotak rokok dan korek api dari laci. Ia pun mengeluarkan sebatang rokok, menyalakannya, dan meletakkannya ke mulutnya.